Apa yang Ada Dalam Pikiran Seorang Entrepreneur?

21 Juni 2019 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi entrepreneur. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi entrepreneur. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Untuk menjadi seorang entrepreneur sukses, ada banyak hal yang harus dilalui seseorang. Berkecimpung di dunia bisnis dengan persaingan yang ketat, risiko kerugian hingga hal-hal tak terduga adalah makanan sehari-hari bagi entrepreneur yang menjalankan bisnisnya. Hebatnya, beberapa dari mereka berhasil melalui tantangan-tantangan berat tersebut dan akhirnya menciptakan perusahaan besar.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, ada kiat-kiat khusus yang mesti dimiliki oleh seorang entrepreneur agar mampu menjadi seorang pebisnis sukses.
Tony Fernandes, misalnya. Salah satu entrepreneur tersukses di Asia ini memiliki prinsip-prinsip yang dipegang teguh sehingga dia berada di tempatnya saat ini. Prinsip-prinsip itulah yang membawanya sukses menyulap AirAsia menjadi salah satu maskapai berbiaya rendah terbaik di seluruh dunia lewat perannya sebagai Co-Founder & CEO AirAsia Group.
Apa yang membuat Tony mampu melakukan sesuatu yang tak mampu dilakukan oleh banyak orang? Seperti apa cara pemikiran dan prinsip-prinsipnya, yang membawanya menjadi sedemikian sukses?
Lewat buku memoarnya yang bertajuk “Flying High”, Tony menceritakan pengalamannya yang panjang dari seorang anak dokter hingga menjadi pengusaha ternama. kumparan (kumparan.com) pun merangkum prinsip-prinsip yang selalu Tony terapkan dalam perjalanan hidupnya sesuai yang ia ceritakan dalam buku tersebut, untuk mengintip seperti apa pikiran seorang entrepreneur sukses.
com-Tony Fernandes. Foto: Shutterstock
Berani Mengambil Risiko
ADVERTISEMENT
Jika Tony Fernandes tidak nekat dalam mengambil keputusan bisnisnya, mungkin dia tidak akan mencapai titik kesuksesan yang dia capai saat ini. Tanpa background dunia penerbangan sama sekali, Tony berani membeli AirAsia yang waktu itu hampir bangkrut dengan utang selangit.
Akhirnya, lewat kerja keras dan visi yang bagus, Tony bersama rekan-rekannya berhasil menjadikan AirAsia sebuah industri besar di Asia bahkan dunia. Keberanian Tony mengambil keputusan itu sangat membantunya dalam meraih kesuksesan - tentu saja keberanian yang disertai dengan kecerdasan visi dan strategi dalam menjalankan bisnis.
Manusia Adalah Aset Terbaik
Tony menerapkan mantra ‘bisnismu adalah orang-orangmu’ karena menurutnya orang-orang yang bekerja di perusahaan adalah aset terbaik yang dimiliki. Dia bahkan tidak ragu untuk blusukan atau turun ke lapangan dan merasakan langsung apa yang dikerjakan bawahannya saat AirAsia baru dibangun.
ADVERTISEMENT
Lewat cara tersebut, dia dapat memahami kebutuhan perusahaan dari cerita-cerita mereka. Bahkan bukan tidak mungkin Tony mendapatkan aspirasi serta ide cemerlang dari orang-orang yang bekerja bersamanya.
Melihat Peluang
Di dunia bisnis yang selalu berjalan dinamis, selalu ada peluang asalkan Anda mencarinya dengan jeli. Tony melihat bahwa di Asia, belum ada maskapai Low Cost Carrier (LCC) atau penerbangan berbiaya rendah yang dapat dijangkau banyak orang. Melihat peluang tersebut, Tony tidak ragu untuk membuat AirAsia menjadi LCC yang pertama di Asia.
Hal yang sama pun terjadi pada Tony di luar dunia penerbangan. Saat Tony menjabat sebagai direktur manajer Warner Music Malaysia, dia melihat peluang dari sebuah grup musik religi bernama Raihan walaupun saat itu musik Malaysia didominasi oleh balada dan lagu cinta. Hasilnya, Raihan meraih sukses bahkan hingga ke tingkat Internasional.
ADVERTISEMENT
Walaupun tidak semua peluang tersebut berbuah manis, melihat peluang terbaik dan merealisasikannya adalah hal yang patut dicoba.
Gigih dalam Berjuang
Jika sudah memiliki visi dan goal yang ingin dicapai, betapapun berat aral yang menghadang, seorang entrepreneur harus berjuang dengan gigih untuk mewujudkannya.
“Kalau kau memercayai sesuatu, kau harus bekerja mati-matian hingga titik darah penghabisan,” tulis Tony dalam bukunya Flying High ketika dia menghadapi berbagai tantangan, kegagalan, bahkan kerugian di tahun-tahun awal AirAsia berdiri.
Masa-masa sulit atau bahkan kegagalan juga akan memberikan pengalaman berharga saat Anda memperjuangkan sesuatu. Yang terpenting saat mengalami kejatuhan adalah bangkit kembali dan melanjutkan perjuangan dengan gigih.
Berani Bermimpi
Saat menempuh pendidikan asrama di Inggris pada usianya yang baru 13 tahun, Tony sempat kesal lantaran dia tidak bisa pulang sering-sering ke Malaysia karena biaya tiket pesawat yang mahal. Dia berkata pada ibunya di telepon, “Aku akan membuat tiketnya menjadi murah.” Siapa yang menyangka ambisinya tersebut dapat terwujud di tahun-tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
Untuk menjadi entrepreneur yang besar, maka Anda juga harus memiliki mimpi yang besar. Oleh karena itu, bermimpilah walaupun saat ini mimpi tersebut terlihat mustahil untuk diwujudkan. Seperti moto Tony yang berbunyi: “Beranilah bermimpi karena sebagian impian bisa menjadi kenyataan.”
Entrepreneur juga semestinya memiliki wawasan yang luas dan belajar banyak dari orang lain, terutama kepada orang-orang yang sudah memiliki banyak pengalaman. Oleh karena itu, dalam peluncuran bukunya dalam Bahasa Indonesia di Jakarta nanti, Tony Fernandes akan hadir langsung dan menceritakan pengalamannya serta berbagi tips-tips untuk menjadi entrepreneur sukses bagi masyarakat Indonesia.
com-Event Dare to Dream with Tony Fernandes. Foto: Dok. kumparan
Acara yang akan dihelat pada 4 Juli 2019 mendatang di Ballroom 3 Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta tersebut juga diisi dengan talkshow inspiratif yang mengundang entrepreneur ternama seperti Rama Raditya (Founder & CEO Qlue) dan Irzan Raditya (Co-founder & CEO Kata.ai). Segera dapatkan tiketnya melalui Loket.com sekarang juga.
ADVERTISEMENT
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Indonesia AirAsia.