Apakah Utang adalah Hal Buruk?

26 Maret 2019 18:34 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi Utang Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Utang Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Salah satu nasihat finansial yang seringkali diutarakan orang tua kepada anaknya adalah hindari berutang. Utang memang selalu diasosiasikan sebagai sesuatu yang buruk; sebagai sumber masalah, sesuatu yang negatif, hingga ujungnya dapat mempermalukan diri sendiri dan juga keluarga.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan hidup yang semakin tinggi, belum lagi ditambah dengan keinginan diri yang seakan tidak pernah ada habisnya, membuat utang menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Kalau sudah begini, Anda sendiri yang harus cermat dalam memilah-milih prioritas dalam berutang.
Selayaknya dua sisi mata uang, utang finansial sendiri terbagi atas dua; utang baik dan utang buruk. Perbedaan kedua jenis utang tersebut adalah dalam cara Anda menggunakannya. Utang baik digunakan untuk memenuhi kebutuhan mendadak ataupun mengambil kesempatan yang muncul untuk kebaikan di masa depan. Utang buruk hanya digunakan untuk keinginan semata dan tanpa memikirkan efek di masa depan.
Tidak hanya sebagai pemenuh kebutuhan dan keinginan saja. Utang juga digolongkan dalam dua jenis lainnya yakni utang produktif dan utang konsumtif. Apa perbedaannya?
ADVERTISEMENT
Utang Produktif
com-Ilustrasi Utang Produktif Foto: Shutterstock
Utang produktif adalah utang yang Anda ambil dengan tujuan untuk investasi ataupun modal usaha. Mudahnya, dengan utang produktif Anda bisa mendapatkan keuntungan di kemudian hari. Utang jenis ini lazim diambil oleh masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan dengan nilai tambah adanya investasi jangka panjang.
Ciri utama dari utang produktif adalah nilai aset yang Anda beli dengan cara berutang cenderung akan menanjak seiring berjalannya waktu, contohnya seperti properti. Dengan begini, dari sebuah utang, Anda bisa menghasilkan uang yang dapat masuk ke kantong pribadi.
Utang Konsumtif
com-Ilustrasi Utang Konsumtif Foto: Shutterstock
Seperti namanya, utang konsumtif digunakan oleh Anda untuk pemenuhan keinginan semata tanpa membuat diri atau usaha Anda lebih produktif. Misalnya berutang untuk belanja baik secara online ataupun konvensional, atau bahkan hal kecil seperti makan di restoran fancy hanya untuk bergaya semata.
ADVERTISEMENT
Selain dari sisi pemanfaatannya, ciri utama utang konsumtif adalah nilai aset yang Anda beli dengan cara berutang cenderung akan mengalami penurunan harga seiring berjalannya waktu. Namun, jika Anda cermat, utang konsumtif bisa berubah menjadi utang produktif. Caranya, Anda cukup memanfaatkan barang yang dibeli untuk hal yang dapat menghasilkan uang.
Misalnya, membeli gadget. Gunakan gadget tersebut untuk membuka online shop atau menjadi content creator. Lain hal lagi ketika Anda kredit motor atau mobil, manfaatkan kendaraan tersebut untuk bergabung dengan jasa transportasi online.
Utang tidak melulu diasosiasikan menjadi hal yang buruk. Utang menjadi buruk ketika ada niat buruk yang meminjamkan untuk menjebak dengan menerapkan bunga harian yang sangat tinggi dan ketidakmampuan seseorang dalam mengatur utangnya — mana utang yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang hanya keinginan belaka.
ADVERTISEMENT
Berutang bukan sesuatu yang buruk, asal Anda #PilihPakeYakin produk finansial tepat yang tidak akan membebani Anda.