Apindo Ajak 9 Perusahaan Swedia Kembangkan Energi Terbarukan di RI

8 Oktober 2019 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
International Strategic Partnership Centre (ISPC), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dengan Swedish Energy Agency serta Business Sweden membahas solusi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
International Strategic Partnership Centre (ISPC), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dengan Swedish Energy Agency serta Business Sweden membahas solusi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
International Srategic Partnership Center (ISPC) yang berada di bawah Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengajak 9 perusahaan asal Swedia untuk mengembangkan energi terbarukan di Indonesia. Pertemuan ini merupakan yang kedua sejak digelar pada April 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Managing Partner ISPC Apindo, Mira Maulida, mengatakan pihaknya mengajak perusahaan-perusahaan Swedia karena mereka berpengalaman di bidang pengembangan energi terbarukan sejak 50 tahun lalu.
"Untuk kerja samanya ada yang business to business ada yang goverment to goverment. Jadi ini kita support pemerintah untuk konservasi energi," kata Mira dalam Sweden Indonesia Energy Forum di Permata Kuningan, Jakarta, Selasa (8/10).
Mira mengatakan, dari 9 perusahaan yang ada dalam pertemuan ini, 2 di antaranya pendatang baru. Mereka adalah Absolicon Solar Collection AB dan Surf Cleaner.
Absolicon merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengumpulan energi panas dari matahari yang bisa dimanfaatkan sebagai energi listrik bagi industri. Tapi, kata Mira, mereka juga akan fokus pada pengembangan energi solar di atap-atap rumah atau solar rooftop.
ADVERTISEMENT
Sementara Surf Cleaner merupakan perusahaan yang bergerak di bidang filterisasi limbah yang mengandung minyak, diesel, petrol, microplastic, dan lainnya.
Adapun ketujuh perusahaan lainnya adalah ClimaCheck, Comsys, dLab, Frico, Unipower, Grundels Fonstersystem, dan Sensative.
Perusahaan-perusahaan ini kemudian bakal bertemu dengan perusahaan dalam negeri untuk mencari peluang kerja sama antara kedua belah pihak. Kata Mira, satu perusahaan dari Swedia bisa bekerja sama dengan beberapa perusahaan lokal. Meski begitu, Mira enggan menyebutkan berapa potensi investasi yang bakal masuk dari business matching ini.
Energi Baru Terbarukan di Pantai Baru, Bantul Foto: Resya Firmansyah/ kumparan
"Ini setelah bertemu, kita lanjutkan. Komunikasi dilakukan, satu intens. Mereka diskusi secara teknikal dan komersial. Dari Januari dan Oktober ini kita adjustment," kata dia.
Sekretaris Jenderal Apindo, Eddy Hussy, mengatakan Indonesia memang menjadi negara tujuan banyak investor asing untuk pengembangan energi terbarukan. Sebab pasar domestiknya besar.
ADVERTISEMENT
Apalagi, Indonesia punya ambisi besar dalam mengejar bauran energi terbarukan 23 persen pada 2025. Target dari pemerintah ini menjadi peluang untuk bisnis pengembangan energi yang ramah lingkungan.
"Jadi bagaimana kita manfaatkan peluang yang ada antara Swedia dan Indonesia dalam hal renewable energy. Nah ini salah satu jawaban nyata yang dilakukan oleh Apindo untuk penuhi program pemerintah dalam hal sediakan energi murah," jelas dia.