Aprindo Targetkan Transaksi Ritel di 2019 Capai Rp 258 Triliun

11 Juli 2019 14:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi belanja di swalayan Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi belanja di swalayan Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Penjualan ritel modern pada tahun 2019 ditarget mampu mencapai Rp 258 triliun. Target ini tumbuh 10 persen dibandingkan realisasi penjualan ritel pada tahun lalu, yakni sekitar Rp 235 triliun.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N Mandey, mengatakan pihaknya optimistis untuk mencapai target ini, karena didorong daya beli masyarakat masih tetap tinggi.
"Hal ini tercermin dari inflasi yang masih terkontrol 3,2 persen, indeks kepercayaan angka konsumen juga masih di atas angka 100. Berarti konsumsi apalagi produk lokal masih tinggi," kata Roy saat ditemui di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan, Kamis (11/7).
Menurut dia, pemerintah juga turut aktif dalam mendongkrak konsumsi masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah. Salah satunya dengan penyaluran dana desa yang meningkat dari sebelumnya Rp 60 triliun menjadi Rp 72 triliun di tahun ini.
"Desa sudah diberikan, nah sekarang kita berharap lurah juga dapat diberikan. Ini tentu bisa menambah peningkatan konsumsi dan bisa memicu entrepreneurship desa," katanya.
Ketua APRINDO, Roy Mandey Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sementara itu Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) DKI Jakarta, Ellen Hidayat, mengatakan salah satu upaya pelaku usaha pusat perbelanjaan untuk mendongkrak konsumsi adalah dengan rutin menggelar diskon.
ADVERTISEMENT
Seperti gelaran Jakarta Great Sale 2019 dan yang terbaru akan digelar adalah Indonesia Great Sale 2019. Menurut dia, diskon menjadi salah satu upaya untuk menarik minat masyarakat berbelanja.
"Selain itu juga membuat masyarakat bisa mendapatkan produk yang berkualitas dengan harga terjangkau," katanya.
Berdasarkan data dari Aprindo, nilai penjualan ritel modern pada 2016, 2017, dan 2018 terus meningkat. Masing-masing senilai Rp 205 triliun, Rp 212 triliun, dan Rp235 triliun.