Arab Saudi dan China Tertarik Garap Kota Mandiri Baru di Kemayoran

17 Februari 2018 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisma Atlet Kemayoran (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wisma Atlet Kemayoran (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menetapkan 13 kota mandiri baru yang akan digarap. Adapun kota mandiri baru dibangun, salah satunya untuk menyediakan hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menyampaikan, dalam pembangunan 13 kota mandiri baru tersebut, investor asal Arab Saudi dan China menyatakan tertarik untuk terlibat.
Wisma Atlet Kemayoran (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wisma Atlet Kemayoran (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Ke-13 kota mandiri baru yang akan digarap pemerintah selama 2015-2019 adalah Sofifi di Maluku Utara, Sei Mangkei di Sumatera Utara, Kemayoran di Jakarta, Maja Banten, Padang, Palembang, Pontianak, Banjar Baru, Tanjung Selor, Makassar, Manado, Sorong, dan Jayapura.
“Ini ada investor asing yang berminat, Arab Saudi dan China. Ini coba saya jajaki untuk dikolaborasikan atau dikerjasamakan dengan BUMN,” ujarnya kepada kumparan (kumparan.com), Sabtu (17/2).
Dia pun mengungkapkan, skema pembiayaan pembangunan pembangunan kota mandiri baru ialah dengan Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), atau mendorong swasta yang memiliki tanah untuk membangun hunian.
ADVERTISEMENT
“Tapi range tanah yang dimiliki antara 5.000 hektare sampai 10.000 hektare. Kita sudah membangun di Maja Banten, itu kita mendorong swasta yang membangun,” bebernya.
Khalawi menambahkan dalam pembangunan kota mandiri baru, Kementerian PUPR hanya bertugas sebagai konseptor, fasilitator, dan infrastruktur pendukung. Misalnya di Maja Banten, pemerintah membangun jalan akses menuju ke lokasi hunian.
“Konsepnya kita mendorong swasta atau menggunakan KPBU. Pemerintah support infrastruktur pendukungnya,” jelas Khalawi.