Arcandra Jawab Tudingan Amien Rais soal Blok Rokan

1 Agustus 2018 20:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amien Rais (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Amien Rais (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Beberapa hari sebelum pemerintah mengambil keputusan soal nasib Blok Rokan pasca 2021, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais sempat melontarkan kritik ke pemerintah. Amien menantang pemerintah untuk tidak memperpanjang kontrak PT Chevron Pacific Indonesia dan menyerahkan Blok Rokan ke Pertamina.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (31/7) kemarin, pemerintah akhirnya mengambil keputusan untuk menyerahkan pengelolaan Blok Rokan pasca 2021 kepada Pertamina.
Menanggapi kritik Amien Rais, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyatakan bahwa pemerintah mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan rasional, bukan emosional. Melalui proses penilaian yang objektif, pemerintah mengambil kesimpulan bahwa proposal yang ditawarkan Pertamina lebih menarik dibanding Chevron.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
"Pertimbangannya adalah rasionalitas, bukan emosi. Bahwa proposal Pertamina lebih baik daripada Chevron. Due processnya sudah lama, kita lihat Chevron untuk program ke depannya, kita lihat pengembangannya, program eksplorasi ke depan, program di luar blok itu, sehingga tidak hanya daerah yang belum dieksploraso selama ini, bisa dieksploraso dengan komitmen firm working commitment," papar Arcandra saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (1/8).
ADVERTISEMENT
"Uang yang diajukan pertamina sebesar USD 500 juta yang disebutkan dalam proposal itu bisa digunakan untuk mengeksplorasi daerah-daerah yang belum tereksplorasi. Dan itu, Pertamina mengajukan angka USD 500 juta jauh di atas Chevron," ia menambahkan.
Ada beberapa alasan mengapa Pertamina dipilih untuk mengelola Blok Rokan tersebut yakni komitmen kerja yang ditawarkan besar, yaitu mencapai Rp 7,2 triliun. Hingga potensi pendapatan negara selama 20 tahun sejak 2021 dari Blok Rokan mencapai Rp 825 triliun.
Selain itu alasan lain yakni diskresi atau aturan khusus karena skema bagi hasilnya menggunakan gross split. Ia mengatakan Pertamina diminta diskresi sebesar 8 persen.
Sebelumnya diberitakan, Arcandra menyatakan bahwa keputusan pemerintah menyerahkan Blok Rokan ke Pertamina murni dilandasi oleh alasan ekonomis, tak ada pertimbangan politis. “Insyaallah (tidak ada unsur politis). Murni dari sisi komersial dan keuntungan bagi negara,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Arcandra berharap Pertamina dapat mengelola Blok Rokan dengan baik dan memberi manfaat yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, sesuai amanat UUD 1945. "Dengan mengucapkan Alhamdulillah, selamat kepada Pertamina setelah diberi amanat pemerintah untuk kelola Blok Rokan," tutupnya.