AS Berlakukan Tarif Impor Baja dan Aluminium Dua Pekan Lagi

9 Maret 2018 10:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Justin Trudeau dan Donald Trump bersalaman. (Foto: Kevin Lamarque/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Justin Trudeau dan Donald Trump bersalaman. (Foto: Kevin Lamarque/Reuters)
ADVERTISEMENT
Pengenaan tarif impor baja sebesar 25% dan aluminium 10%, resmi diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) dua pekan ke depan atau 24 Maret 2018. Reuters mengutip seorang pejabat senior Pemerintah AS melaporkan, Kanada dan Meksiko dikecualikan dari aturan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Presiden Donald Trump menyebut aturan pengenaan tarif itu akan diberlakukan untuk semua negara, tanpa kecuali. Alasannya, Amerika Serikat perlu mengamankan produksi baja dalam negeri, untuk pembuatan peralatan perang mereka.
Pernyataan Trump itu segera memancing reaksi dunia yang mengkhawatirkan akan terjadinya perang dagang global. Protes atas rencana itu dilontarkan sejumlah negara, termasuk yang selama ini menjadi sekutu dagang AS, yakni Kanada dan Meksiko.
Presiden Bank Sentral Eropa (European Central Bank) Mario Draghi pun mengaku heran dengan sikap Trump yang pukul rata itu. “Kalau proteksi tarif diberlakukan juga buat sekutu dagang, jadi siapa sebenarnya yang menjadi musuh?” ungkap Draghi retoris dalam sebuah wawancara televisi.
Industri Baja (Foto: Reuters/Tyrone Siu)
zoom-in-whitePerbesar
Industri Baja (Foto: Reuters/Tyrone Siu)
Kanada merupakan eksportir utama baja ke AS dengan porsi pasar sebesar 16,7%. Sedangkan Meksiko menguasai 9,4% pangsa pasar baja AS, ada di posisi keempat di bawah Brasil dan Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Pengecualian untuk Kanada dan Meksiko akan berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan. Hal ini bergantung pada perundingan dagang mereka, dalam kerangka Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).
Dengan pengecualian kedua negara itu, muncul wacana untuk menaikkan tarif impor baja dan aluminium, dari rencanegara lain. Prinsipnya industri baja dan aluminium dalam negeri kita dipertahankan," kata sumber Reuters tersebut.