news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

AS-China Sepakati Gencatan Senjata, Wall Street Melesat

4 Desember 2018 7:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Senin (3/12). Hal ini menyusul 'gencatan senjata' terkait perdagangan antara AS dan China atau trade truce.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Selasa (4/12), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 287,97 poin atau 1,13 persen menjadi 25.826,43, indeks S&P 500 (SPX) naik 26,05 poin atau 0,94 persen menjadi 2.786,22 dan Nasdaq (IXIC) menambahkan 99,26 poin atau 1,35 persen menjadi 7.429,79.
Investor menyambut keputusan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang menunda pemberlakuan tambahan tarif dan kembali berunding dalam waktu 90 hari. Gencatan senjata ini diputuskan setelah Trump bertemu dengan Xi dalam rangkaian pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina.
Pihak Gedung Putih menyatakan Trump tidak akan meningkatkan tarif senilai USD 200 miliar dari barang-barang China atau menjadi 25 persen seperti yang diumumkan sebelumnya.
Dalam kesepakatan itu, China juga setuju untuk membeli sejumlah produk pertanian, energi, industri dan barang lainnya. Selanjutnya, kedua negara akan melakukan pembicaraan untuk mengatasi masalah seperti transfer teknologi, kekayaan teknologi, hambatan non tarif, pencurian siber, dan pertanian.
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
"Hari ini sebagian besar investor merayakan fakta bahwa AS dan China telah menunda apa yang bisa menjadi beberapa skenario terburuk mengenai hubungan perdagangan mereka," kata Michael Arone, Kepala Strategi Investasi di State Street Global Advisors.
ADVERTISEMENT
Namun, Arone mencatat masih ada beberapa masalah yang sangat sulit yang perlu diselesaikan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.
Pada pekan lalu, S&P 500 naik 4,8 persen karena investor menafsirkan komentar dari Bank Sentral AS atau The Fed sebagai sinyal bahwa kenaikan suku bunga AS mungkin kurang agresif.
Sektor teknologi, di antara kelompok-kelompok yang dianggap sensitif terhadap ketegangan perdagangan, naik 1,7 persen. Saham Apple, baru-baru ini juga dilanda kekhawatiran atas kemungkinan tarif di iPhone, namun berhasil naik 2,3 persen.
Saham Boeing dan Caterpillar masing-masing naik 3,5 persen dan 2,3 persen. Sektor industri naik 1,2 persen. Sementara saham energi naik 2,0 persen karena harga minyak bangkit kembali usai melemah baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 8,4 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, lebih tinggi dibandingkan rata-rata selama 20 hari perdagangan sebanyak 7,6 miliar saham.