AS-China Siap Gelar Pertemuan, Harga Minyak Naik

5 Januari 2019 9:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ladang minyak (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ladang minyak (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Harga minyak mentah dunia naik hampir 2 persen di akhir pekan ini. Usulan pembicaraan perdagangan AS dan China meredakan beberapa kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global.
ADVERTISEMENT
Namun kenaikan harga minyak mentah masih dibatasi laporan kenaikan tajam persediaan produk olahan di AS.
Dilansir Reuters, Sabtu (5/1), harga minyak mentah berjangka Brent LCOc1 naik USD 1,11 atau 1,98 persen menjadi USD 57,06 per barel. Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 87 sen menjadi USD 47,96 per barel atau 1,85 persen.
Setelah kedua tolok ukur minyak dunia tersebut turun tajam sepanjang tahun lalu, harga kembali mengalami kenaikan pada pekan pertama 2019, meskipun data baru-baru ini menambah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global. Brent meningkat sekitar 9,3 persen untuk pekan ini, sementara WTI naik sekitar 5,8 persen.
Harga minyak mendapat dukungan dari komentar Kementerian Perdagangan China, yang mengatakan Beijing akan mengadakan pembicaraan perdagangan dengan AS pada 7-8 Januari. Berita tersebut membantu meningkatkan sentimen di seluruh aset berisiko, termasuk ekuitas AS dan pasar minyak.
Rig minyak di Teluk Meksiko (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Rig minyak di Teluk Meksiko (Foto: Wikimedia Commons)
Washington dan Beijing telah berada pada tensi ketegangan perang dagang hampir sepanjang tahun lalu. Kondisi ini mengganggu aliran barang bernilai ratusan miliar dolar AS dan menghambat pertumbuhan. Sektor jasa China juga memperluas ekspansi, melawan tren data ekonomi yang suram.
ADVERTISEMENT
"Data China baru-baru ini tidak mengonfirmasi tren malapetaka dan kesuraman," kata Olivier Jakob, analis minyak di Petromatrix.
Rencana pembicaraan AS-China itu meningkatkan pasar saham Asia dan Eropa. Keluarnya laporan pekerjaan AS yang kuat juga menambah optimisme pasar yang lebih luas.
Meskipun ada beberapa kekhawatiran dari sisi permintaan minyak, namun pasar meyakini adanya dukungan pemangkasan pasokan OPEC+ memberikan dampak positif.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, Rusia, dan non-anggota sepakat pada bulan Desember untuk mengurangi pasokan sebesar 1,2 juta barel per hari (bph) pada 2019. Bagian OPEC dari pemotongan itu adalah 800.000 barel per hari.
Irak mengatakan, negara itu berkomitmen untuk kesepakatan dan akan mempertahankan produksi minyaknya di 4,513 juta barel per hari untuk paruh pertama tahun 2019.
ADVERTISEMENT