Asabri Akan Gelontorkan Rp 2,7 Triliun untuk Danai Infrastruktur

22 Desember 2017 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan tol Batang-Semarang (Foto: dok. Jasamarga)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan tol Batang-Semarang (Foto: dok. Jasamarga)
ADVERTISEMENT
Pemerintah tengah gencar melakukan investasi di bidang infrastruktur. Potensi tersebut juga dilirik oleh PT Asabri (Persero) yang akan berfokus pada investasi infrastruktur di 2018.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Asabri Sonny Widjaja mengatakan, rencana kerja prioritas di tahun 2018 telah dituangkan dalam rencana strategi dengan model investing in solution. Meski demikian, Sonny belum dapat memastikan infrastruktur mana saja yang akan digarap.
"Kita sudah bicara dengan Wika, Waskita. Kira-kira 2018 apa yang bisa dikerjasamakan. Sudah ada gambaran tapi belum spesifik kemana. Setelah ada peluang baru kita feasibility study (FS), baru kami komitmen lakukan itu," ungkap Sonny di Kantor PT Asabri, Jakarta, Jumat (22/12).
Direktur Utama PT Asabri Sonny Widjaja (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Asabri Sonny Widjaja (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Menurut Sonny, investasi dalam bidang infrastruktur bukan pertama kali dilakukan pihaknya. "Keterlibatan kita di infrastruktur sudah lama. Kami dengan Bappenas sudah bolak-balik kumpulkan, bagaimana bisa bantu. Investasi di bidang infrastruktur cocok buat kami karena jangka panjang," ungkap Sonny.
ADVERTISEMENT
Pihaknya berencana menggelontorkan dana sebesar Rp 2,7 triliun untuk investasi di proyek-proyek infrastruktur. Jumlah aset dari Tabungan Hari Tua yang dimiliki Asabri saat ini mencapai Rp 15 triliun. Dari aset tersebut, 30% dialokasikan untuk Surat Utang Negara (SUN).
"Jadi sekarang komposisi kita banyak di SUN. Sesuai OJK kita harus alokasikan 30%," ungkap Sonny.
Dari besaran tersebut, 60% akan digunakan untuk investasi di bidang inftastruktur tahun depan. "Kalau SUN harus 30% berarti Rp 4,5 triliun SUN kita. Dari situ enggak boleh semua. Hanya 60% di obligasi infrastruktur," tutupnya.