Asabri: Dana Pensiun Bisa Dimanfaatkan untuk Bangun Infrastruktur

22 Desember 2017 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan Tol Pejagan-Pemalang (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan Tol Pejagan-Pemalang (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)
ADVERTISEMENT
Tingginya kebutuhan dana untuk membangun infrastruktur di Indonesia masih menjadi persoalan. Sebab, dari total kebutuhan infrastruktur dalam RPJMN 2015-2019 sebesar Rp 4.700 triliun, APBN hanya mampu menutup sekitar 42% saja.
ADVERTISEMENT
Direktur Investasi dan Keuangan Asabri, Hari Setianto, mengatakan pemerintah harus berinovasi dan memaksimalkan sumber dana lain untuk menambal kebutuhan dana infrastruktur. Salah satu sumber dana yang bisa dimanfaatkan dari dana pensiun.
"APBN itu hanya mampu 42% dari kebutuhan infrastruktur. Sehingga yang 58% harus dari dana pensiun dan asuransi jiwa. Tren di dunia seperti itu, di Indonesia tidak terjadi," kata Hari di Jakarta, Jumat (22/12).
Menurut dia, Presiden Joko Widodo telah meminta Bappenas dan Otoritas Jasa Keuangan untuk turut menggandeng Asabri dalam investasi pembiayaan infrastruktur di Indonesia.
"Tahun 2017 itu kita mulai masuk di KIK-EBA Indonesia Power, di Jasa Marga dan Waskita," ungkap Hari. Menurutnya atas pertimbangan itulah pihaknya akan berfokus pada investasi infrastruktur di 2018 secara riil.
ADVERTISEMENT
Hal senada juga disampaikan Direktur SDM dan Umum Asabri, Herman Hidayat. Menurut dia, Indonesia saat ini masih bertumpu pada dana pensiun asing. Sedangkan pihak asing hanya tertarik menyalurkan dana pensiun di proyek infrastruktur yang berstatus brown field.
"Mereka masuknya kalau sudah jadi, sudah menghasilkan. Maka diharapkan seperti Asabri dan lainnya masuk di green field. Asumsinya kita investor lokal sehingga paham risiko dan kita didukung Bappenas dan kementerian lainnya termasuk OJK," tutupnya.