Asia Butuh 240 Ribu Pilot Baru dalam 20 Tahun, Setengahnya dari China

30 Agustus 2018 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pilot Shaesta Waiz (Foto: IG @shaesta.waiz)
zoom-in-whitePerbesar
Pilot Shaesta Waiz (Foto: IG @shaesta.waiz)
ADVERTISEMENT
Masuk sekolah pilot bisa menjadi pilihan dalam 20 tahun ke depan karena Boeing memproyeksi kawasan Asia Pasifik akan membutuhkan banyak penerbang, teknisi dan awak kabin.
ADVERTISEMENT
Asia, dalam proyeksi Boeing yang ditulis BBC, memerlukan 240.000 pilot baru hingga tahun 2037. Produsen pesawal asal Amerika Serikat (AS) ini juga memperkirakan kebutuhan awak kabin mencapai 317.000 orang.
Setengah dari kebutuhan penerbang datang dari China. Boeing memperkirakan industri penerbangan Negeri Tirai Bambu akan membutuhkan 128.500 pilot, Asia Tenggara 48.500 pilot da Asia Selatan 42.750 pilot.
Kapten pilot perempuan pertama Garuda Indonesia. (Foto: Wahyuni Sahara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapten pilot perempuan pertama Garuda Indonesia. (Foto: Wahyuni Sahara/kumparan)
Proyeksi ini merujuk pada tekanan ke industri penerbangan yang saat ini berjuang mencari dan melatih penerbang baru.
Pilot senior akan pensiun dalam 10 tahun ke depan dan akan terjadi peningkatan kebutuhan penerbang untuk jasa penerbangan khusus seperti helikopter wisata dan jet pribadi.
Kebutuhan pesawat komersial akan datang dari kawasan Asia Pasifik. Sebanyak 40 persen dari pesawat baru akan dikirim ke maskapai di Asia Pasifik dalam beberapa tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
"Tingginya kebutuhan pilot di kawasan Asia Pasifik akan terus berlanjut dan kita berharap akan terus berlangsung hingga beberapa tahun ke depan," Vice President of Traning and Professional Services Boeing Global Services Keith Copper, Kamis (30/8).