Asosiasi Pedagang: Kenaikan Harga Pangan saat Ramadhan Bisa Tembus 20%

23 Mei 2018 8:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cabai Merah Besar di Pasar Minggu (Foto:  Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cabai Merah Besar di Pasar Minggu (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Harga bahan pangan terpantau sudah naik sejak menjelang bulan Ramadhan. Pemerintah menuding kenaikan harga pangan tersebut, khususnya daging ayam, disebabkan karena pedagang yang menahan stok.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Maulana menampik bahwa ada oknum nakal yang menahan stok. Menurut dia, stok di pasar dalam kondisi aman.
“Sekarang bahan pangan supply aman-aman aja. Kalau pun kemarin daging ayam Rp 50 ribu per kg, itu hanya di satu tempat aja. Pasar yang lain Rp 35 ribu per kg. Aman kok,” kata Maulana kepada kumparan, Rabu (23/5).
Menurut Maulana, kenaikan harga yang terjadi saat ini masih lebih rendah dibanding tahun lalu. Ramadhan tahun lalu, Maulana menyebutkan kenaikan harga juga terjadi sejak awal puasa yang mencapai 20%. Sedangkan tahun ini, kenaikan harga dikisaran 12%-14%.
“Kemungkinan masih naik lagi, bertahap, saya perkirakan sampai 20%,” ujarnya.
Menurut Maulana, kenaikan tersebut juga bukan merupakan ulah para pedagang, tapi disinyalir terjadi di level distributor. Pada pedagang, kata dia, justru posisinya sama dengan pembeli.
ADVERTISEMENT
“Paling gampang kan bilang 'wah harga naik karena pedagang nih'. Enggak. Mau naikkin gimana, memang dari distributornya sudah naik. Masak pedagang jual rugi,” katanya.