Asperindo: Kami Sering Kena Pungli

8 Mei 2018 13:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pungli. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pungli. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Perusahaan pengiriman ekspres yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) mengaku sering terkena pungutan liar (pungli). Hal ini diakui berdampak pada ongkos pengiriman barang yang semakin besar.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Asperindo Budi Paryanto mengatakan, saat ini banyak sekali pungli yang dialami oleh pelaku industri kurir. Dalam prosesnya, para kurir banyak dihadapkan pada pihak yang mengatasnamakan SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) dalam meminta pungutan tidak resmi di beberapa ruas jalan tol.
"Kami sering melihat ada pihak-pihak yang mengaku sebagai SPSI. Itu jadi masalah tersendiri buat kami," kata dia di Mercantile Athletic Club, Jakarta, Selasa (08/5).
Jasa pengiriman Trico Freight (Foto: http://www.tricofreight.co.uk/)
zoom-in-whitePerbesar
Jasa pengiriman Trico Freight (Foto: http://www.tricofreight.co.uk/)
Dia kemudian menjelaskan, pungutan liar yang kerap terjadi pada kurir mereka ini membuat biaya pengiriman semakin bertambah. Padahal, pihak yang kerap menyebut diri sebagai SPSI itu memiliki payung hukum, baik dari wali kota maupun gubernur.
"Kami pernah mencoba untuk melakukan penelusuran, ternyata mereka itu memiliki payung hukum yang baik," katanya lagi.
ADVERTISEMENT
Salah satu kasus yang pernah dialami oleh anggota Asperindo adalah di Pekanbaru. Budi mengatakan, salah seorang dari anggotanya dipaksa memberikan sejumlah uang kepada SPSI.
"Kemarin itu sampai kejadian di Pekanbaru kami membawa Kapolres untuk turun tangan. Anggota kami membongkar barang di gudangnya sendiri, di truknya sendiri, dan SPSI ada di situ meminta uang," tutupnya.