Awal Pekan, Dolar AS Lengser dari Rp 15.000

5 November 2018 9:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam tersebut dibuka di level Rp 14.950.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Senin (5/11), di pasar valuta asing, dolar AS kemudian melemah tajam ke Rp 14.940. Posisi dolar AS sempat menguat kembali ke Rp 14.950 sebelum akhirnya kembali melemah ke Rp 14.939. Kondisi sekarang, dolar AS berada di Rp 14.975.
Secara year to date (ytd), nilai dolar AS masih menguat terhadap rupiah sebesar 10 persen.
Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada mengatakan laju rupiah mampu kembali mengalami kenaikan. Setelah sebelumnya adanya rilis inflasi yang dianggap stabil memberikan sentimen positif pada rupiah, kali ini rupiah juga mendapat sentimen positif dari dalam negeri dimana Bank Indonesia menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih solid dan telah menyiapkan sejumlah antisipasi untuk menghadapi gejolak ekonomi global.
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer di Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer di Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
BI meresponnya dengan memperkuat bauran kebijakan moneter, makro prudensial, dan sistem pembayaran. Kenaikan rupiah ini terjadi di tengah merosotnya harga minyak setelah AS dinilai mencabut sanksi minyak Iran. Imbas lainnya, membuat nilai tukar dolar AS menguat. Selain itu, penguatan dolar AS juga didukung meningkatnya data ketenagakerjaan AS.
Prediksi (5/11): Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.965-Rp 14.935. Masih adanya sentimen positif dari dalam negeri diharapkan dapat bertahan untuk membuat laju rupiah kembali mengalami kenaikan. Meski diperkirakan masih adanya peluang kenaikan namun, juga diwaspadai potensi terapresiasinya dolar AS seiring dengan telah dirilisnya data ketenagakerjaan AS yang mengalami kenaikan.
Dengan adanya kenaikan tersebut dimungkinkan juga akan menghambat peluang kenaikan rupiah. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah.
ADVERTISEMENT