Ayo Bantu Susi Bersihkan Sampah Plastik di Laut

14 Agustus 2018 8:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampah Plastik di Tepi Laut (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Sampah Plastik di Tepi Laut (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Indonesia akan menjadi tuan rumah pada perhelatan konferensi laut atau Our Ocean Conference pada 29 hingga 30 Oktober 2018 di Bali. Untuk itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan melakukan aksi bersih sampah plastik di laut. Susi bersama beberapa artis dan Organisasi Pandu Laut Nusantara akan melakukan aksi nasional bersih-bersih pantai di 73 titik perairan di Indonesia secara serentak pada 19 Agustus 2018 mendatang.
ADVERTISEMENT
Susi mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk turut serta “Menghadap Laut” sebagai bentuk kecintaan dan loyalitas terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kegiatan “Menghadap Laut” ini rencananya akan dimulai serentak pada pukul 15.00 (WIT) - 14.00 (WITA) - 13.00 (WIB) di titik-titik yang tersebar dari Aceh hingga Papua.
Susi Pudjiastuti akan lakukan aksi nasional bersih-bersih pantai, Selasa (14/8). (Foto: Humas KKP)
zoom-in-whitePerbesar
Susi Pudjiastuti akan lakukan aksi nasional bersih-bersih pantai, Selasa (14/8). (Foto: Humas KKP)
Susi mengatakan sampah di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun, dan 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik.
Berdasarkan data World Economic Forum 2016, dari seluruh plastik yang dihasilkan tersebut, hanya sekitar 2 persen yang didaur ulang secara efektif, 14 persen didaur ulang, 14 persen di bakar, 40 persen menumpuk di TPA/TPS, dan 32 persen lainnya mengotori lingkungan.
ADVERTISEMENT
“Banyak sampah plastik di laut berubah menjadi mikroplastik, ini plastik yang berukuran sangat kecil dan langsung masuk ke air,” kata Susi di kantornya seperti ditulis, Selasa (14/8/2018).
Menteri KKP, Susi Pudjiastuti, dalam acara konferensi pers Gerakan Pandu Laut di Jakarta (Foto: Humas KKP)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri KKP, Susi Pudjiastuti, dalam acara konferensi pers Gerakan Pandu Laut di Jakarta (Foto: Humas KKP)
Indonesia saat ini bahkan menempati peringkat kedua penyumbang sampah plastik terbesar ke lautan. Apabila tidak segera ditanggulangi, World Economic Forum memprediksi di tahun 2050 akan lebih banyak sampah plastik di laut dibandingkan ikan.
Butuh waktu berbeda untuk mengurai sampah yang masuk ke laut. Untuk sampah plastik berupa tas kresek misalnya, membutuhkan waktu 400 tahun bagi laut untuk menguraikannya. Sementara untuk botol plastik, dibutuhkan waktu selama 500 tahun agar terurai.
Susi mengimbau juga kepada kalangan industri dan rumah tangga untuk berhati-hati dalam membuang sampah plastik yang mereka pakai. Bahkan Susi berharap agar masyarakat berhenti menggunakan plastik sekali pakai.
Susi Pudjiastuti akan lakukan aksi nasional bersih-bersih pantai, Selasa (14/8). (Foto: Humas KKP)
zoom-in-whitePerbesar
Susi Pudjiastuti akan lakukan aksi nasional bersih-bersih pantai, Selasa (14/8). (Foto: Humas KKP)
“Ini kan negara kita, nanti kita akan ada Our Ocean Conference di Bali. Sebelum itu, kita akan usahakan untuk buat kegiatan membersihkan sampah plastik di laut,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Brahmantya Satyamurti Poerwadi menyebutkan, nantinya akan disiapkan fasilitas darat untuk mengangkut sampah yang berhasil dikumpulkan ke titik-titik Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Acara bersih-bersih laut pada 19 Agustus 2018 ditargetkan mampu mengumpulkan setidaknya 73 ton sampah.
“Kalau satu titik dapat 1 ton, berarti terkumpul 73 ton. Tapi sepertinya akan lebih dari 1 ton (masing-masing titik),” tutur Brahmantya.