Bahas APBN 2020, Jokowi Akan Realisasikan Janji Kartu-kartu Sakti

22 April 2019 12:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) memimpin Rapat Terbatas (Ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/2). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) memimpin Rapat Terbatas (Ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/2). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat kabinet terbatas yang membahas postur APBN untuk tahun 2020, termasuk realisasi janji kampanye Pilpres soal kartu-kartu sakti.
ADVERTISEMENT
Menurut Jokowi, APBN akan lebih berfokus pada penguatan sumber daya manusia (SDM) dan perlindungan sosial.
"Terkait penyusunan pagu indikatif 2020, perlu saya ingatkan, yang pertama untuk kesinambungan pembangunan kita harus fokus pada penguatan SDM dan perlindungan sosial, menyambung apa yang kita mulai 2019," kata Presiden dalam rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Senin (22/4).
Presiden menyampaikan hal itu dalam rapat terbatas yang juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B Panjaitan, para menteri Kabinet Kerja serta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
"Kita harus memastikan bahwa tahapan kerja teknokratik dalam penyusunan RAPBN 2020 tetap berjalan, 2019 sudah mulai," tambah Presiden.
ADVERTISEMENT
Presiden seperti dilansir Antara, mengingatkan bahwa tantangan yang akan dihadapi pada 2020 akan semakin meningkat dan tidak mudah.
"Kita harus mengantisipasi dinamika perekonomian dunia yang terus berubah secara dinamis dan terus bergerak," ungkap Presiden.
Juru bicara Jokowi - Ma'ruf Amin, Ace Hasa Syadzily menunjukan Kartu Pra Kerja, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Sembako Murah. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
Menurut Presiden, kuncinya adalah peningkatan daya tahan serta daya saing ekonomi Indonesia.
"Terutama dua hal yang sudah sering saya sampaikan, investasi dan ekspor, karena itu APBN 2020 harus mampu memberikan stimulus bagi peningkatan ekspor dan investasi, serta menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, pertumbuhan ekonomi yang rata, dan berkeadilan," jelas Joko Widodo.
Rencana anggaran untuk 2020 juga harus detail dan sesuai dengan prioritas pembangunan.
"Hal yang paling utama harus bisa dilaksanakan dan bisa diukur hasilnya," tambah Presiden.
ADVERTISEMENT
Dalam sejumlah pernyataan, Presiden juga mengatakan pada 2020 pemerintah akan memulai program tiga kartu sakti, yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Pra-Kerja dan Kartu Sembako Murah.