Bakal Ada KRL Premium dengan Tarif Rp 20.000 Sekali Jalan, Minat?

20 Desember 2018 18:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers operasional Kereta Rel Listrik (KRL) saat malam tahun baru. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers operasional Kereta Rel Listrik (KRL) saat malam tahun baru. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan mengoperasikan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek untuk kelas premium yang diberinama KRL Luar Biasa (KLB) pada pertengahan tahun depan.
ADVERTISEMENT
Rencananya, KRL premium tersebut akan dikenakan tarif sekitar Rp 20.000 untuk sekali perjalanan.
Direktur Operasi dan Pemasaran KCI Subakir mengatakan, KRL premium nantinya akan menggunakan kereta yang ada saat ini. Hanya saja KCI akan melakukan perbaikan layanan, seperti tempat duduk dan menambah layanan Wifi.
"Tarifnya tidak lebih dari Rp 20.000. Kami gunakan tempat duduk yang bukan speerti commuterline yang biasa buat uwel-uwelan, dan ada WiFi juga mungkin. Tapi tarifnya masih terjangkau," ujar Subakir di Hotel Double Tree, Jakarta, Kamis (20/12).
penumpang menaiki rangkaian Kereta rel listrik (KRL) Commutter di Stasiun Cilebut, Bogor. (Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
zoom-in-whitePerbesar
penumpang menaiki rangkaian Kereta rel listrik (KRL) Commutter di Stasiun Cilebut, Bogor. (Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Sebagai tahap awal, KRL premium daerah Bekasi dan Tangerang yang akan dioperasikan terlebih dulu. Dia pun memastikan, pengoperasian KRL premium tidak akan mengganggu jadwal berangkat KRL biasa.
"Kami upayakan uji coba di relasi yang longgar, tidak arah Bogor, mungkin Bekasi atau Tangerang, agar tidak mengganggu jalannya KRL," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain pelayanan yang lebih nyaman, KRL premium nantinya juga tak akan berhenti di semua stasiun. Namun untuk hal ini, Subakir belum menjelaskan lebih lanjut di mana saja stasiun pemberhentian tersebut.
"Tidak semua stasiun berhenti. Seatnya masuk ke dalam tiket, kalau sudah habis tidak dijual lagi, beda sama KRL," tambahnya.