Bandara Silangit Bakal Punya Terminal dan Apron Baru di 2018

10 Desember 2017 11:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandar Udara Silangit (Foto: Facebook/ Bandara Silangit)
zoom-in-whitePerbesar
Bandar Udara Silangit (Foto: Facebook/ Bandara Silangit)
ADVERTISEMENT
Bandar Udara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada 14 November 2017 lalu. Belum sebulan, namun pengelola bandara tersebut yakni PT Angkasa Pura II (AP II) sudah ingin mengebut pengembangan Silangit.
ADVERTISEMENT
Kepala Bandara Silangit, Hotasi Manalu, mengatakan setidaknya ada dua proyek pengembangan yang diharapkan dapat berjalan pada 2018 mendatang, yaitu perluasan apron (lapangan parkir pesawat) dan penambahan terminal penumpang.
"Terminal penumpang itu sekarang masih tercampur antara kedatangan dan keberangkatan. Jadi untuk yang kedatangan akan kita bangun di awal 2018. Anggarannya sebesar Rp 10 miliar sudah siap," katanya saat menerima kedatangan peserta BUMN Expose: Expert Visit di Bandara Silangit, Sabtu (9/12).
Selain itu, dia menambahkan, apron juga akan ditambah seluas 150x80 meter persegi. Sehingga dari kapasitas saat ini untuk dua pesawat, diharapkan bisa bertambah menjadi empat pesawat.
Di luar kedua rencana pengembangan tersebut, landas pacu bandara juga rencananya diperpanjang sehingga bisa didarati Boeing 737-800. "Tapi yang ini mungkin berikutnya setelah terminal dan apron."
ADVERTISEMENT
Menurut Hotasi, dengan dua proyek pengembangan tersebut, diharapkan kapasitas penumpang datang dan pergi di Bandara Silangit bisa meningkat pada 2018 menjadi 500 ribu penumpang. Sepanjang 2017, dia menambahkan, jumlah penumpang di Silangit mencapai 300 ribu orang.
Jumlah penumpang sebanyak itu diterbangkan oleh 7 jadwal penerbangan di Bandara Silangit. Yakni lima penerbangan dari dan ke Jakarta dalam sehari, serta 2 penerbangan dari dan ke Medan dalam sehari.
Ada juga penerbangan ke Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, sekali dalam sepekan setiap hari Rabu. Sedangkan penerbangan internasional masih berupa penerbangan carter dari Singapura.