Bangun 3 PLTA, PT Vale Indonesia Klaim Bisa Efisiensi Biaya Produksi

3 Juli 2018 19:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PLTA Karebbe Milik PT Vale Indonesia (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PLTA Karebbe Milik PT Vale Indonesia (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Penyediaan energi listrik menjadi salah satu fokus utama PT Vale Indonesia (PTVI) untuk melakukan efisiensi biaya produksi. Saat ini perusahaan sudah memiliki tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yakni Larona, Balambano, dan Karebbe.
ADVERTISEMENT
Senior Manager of Communications PT Vale Indonesia, Budi Handoko, mengatakan dengan adanya PLTA tersebut perusahaan dapat melalukan efisiensi biaya produksi cukup signifikan.
“Dari awal kami memang sudah punya satu PLTA. Lalu di tahun 1999 ada PLTA kedua tapi kami masih mix dengan batu bara. Lalu di tahun 2011 kami punya PLTA ketiga, sudah full pakai energi yang ramah lingkungan," kata Budi di Sorowako, Sulawesi Selatan, Selasa (2/7).
Efisiensi yang bisa dilakukan perusahaan dengan adanya PLTA tersebut memang signifikan, dari sebelumnya biaya produksi mencapai USD 10.000 per ton, kini hanya di bawah USD 6.000 per ton.
Menurut dia, ketiga PLTA tersebut berfungsi sebagai pemasok tenaga listrik untuk mengoperasikan furnace alias tahap tanur peleburan dan pengolahan bijih nikel di pusat pengolahan (process plant).
ADVERTISEMENT
PLTA Karebbe Milik PT Vale Indonesia (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PLTA Karebbe Milik PT Vale Indonesia (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Meski demikian, perusahaan tetap memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang mengandalkan batu bara. Namun keberadaan PLTU tersebut hanya sebagai tenaga cadangan jika sewaktu-waktu PLTA mengalami kendala.
Sebab ketiga PLTA tersebut bersumber dari tiga danau yang berada di Luwu Timur yaitu Matano, Mahalona, dan Towuti. “Jika air danau sangat surut, baru kami menggunakan PLTU. Saat ini kalau PLTA aman ya PLTU hanya standby aja,” jelas Budi.
Budi menjelaskan, masing-masing PLTA memiliki produksi daya listrik rata-rata 165 megawatt untuk Larona, 110 megawatt untuk Balambano, dan 90 megawatt untuk Karebbe.
Dari daya yang dihasilkan Budi menyatakan PTVI juga turut mendistribusikan sebesar 8 megawatt kepada PLN dan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur untuk kebutuhan listrik masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Biaya operasional untuk PLTA ini murah banget. Dibandingkan tarif dasar listrik jauh di bawah itu yang jelas,” tutup Budi.