Bangun Hotel di Pinggiran Sydney, Crown Group Yakin Prospeknya Bagus

2 November 2018 6:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon penumpang menunggu kereta di staisun Parramatta, Australia. (Foto: Wendiyanto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Calon penumpang menunggu kereta di staisun Parramatta, Australia. (Foto: Wendiyanto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah bertahun-tahun menggarap proyek apartemen, perusahaan properti milik orang Indonesia di Australia, Crown Group, sejak Agustus 2017 lalu masuk ke bisnis hotel di pinggiran kota Sydney. Meski tak berada di pusat kota, Crown Group yakin hotelnya di Parramatta punya prospek yang bagus.
ADVERTISEMENT
Parramatta berjarak sekitar 25 kilometer dari pusat kota Sydney. Sama-sama di negara bagian New South Wales, dari Sydney ke Parramatta bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit saja, dengan kereta komuter Sydney Trains.
Director of Hotels & Suites Crown Group, Wayne Taranto, menyatakan meski Parramatta berada di pinggiran Sydney, namun merupakan kawasan bisnis kedua (Second CBD) setelah pusat kota Sydney. “Terbukti tingkat hunian hotel ini tak pernah kurang daro 73 persen,” kata Wayne saat dijumpai di Parramatta, Kamis (1/11).
Menurut Wayne, hotel di Parramatta menjadi alternatif bagi pengunjung Sydney. Dengan rata-rata tingkat hunian 93 persen, hotel-hotel di CBD Sydney sering penuh dan menawarkan harga tinggi. “Mau tak mau orang lari ke hotel-hotel di Parramatta," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Pada akhir pekan ini misalnya, Skye Hotel Suites sudah fully booked. Salah satunya dipicu konser Taylor Swift yang akan berlangsung di ANZ Stadium. Lokasi ini lebih dekat dari Parramatta ketimbang dari CBD Sydney.
Lobby Skye Hotel Suites milik Crown Group di Parramatta, New South Wales, Australia.  (Foto: Wendiyanto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lobby Skye Hotel Suites milik Crown Group di Parramatta, New South Wales, Australia. (Foto: Wendiyanto/kumparan)
Soal jarak antara Sydney-Parramatta, lanjut Wayne, bukan jadi persoalan. Karena infrastruktur transportasi seperti jalan dan jalur kereta sangat bagus. “Bahkan pemerintah Australia sedang membangun bandara baru di Parramatta. Jaraknya hanya sekitar 15 menit perjalanan dari Skye Hotel Suites,” imbuh dia.
Bandara baru yang ditargetkan rampung pada 2023 itu, akan menjadi bandara kedua setelah Kingsford Smith, yang dianggap sudah terlalu padat.
Dia menambahkan, peak season hotelnya biasa terjadi pada Februari-Maret dan Oktober-November. “Secara umum memang sangat dipengaruhi event, kegiatan bisnis, dan aktivitas pemerintahan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Letak hotel memang terbilang strategis. Dikelilingi kantor pemerintah, dekat pusat perbelanjaan Westfield yang merupakan salah satu yang terbesar di Australia, juga dilingkupi gedung perkantoran yang dihuni perusahaan-perusahaan global.
Beton V yang didatangkan dari Cilegon, Banten, menopang atap teras  Skye Hotel Suites di Parramatta.   (Foto: Wendiyanto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Beton V yang didatangkan dari Cilegon, Banten, menopang atap teras Skye Hotel Suites di Parramatta. (Foto: Wendiyanto/kumparan)
Tak mengherankan jika hotel-hotel terkemuka juga mulai masuk ke Parramatta. Seperti Hilton, Sheraton, juga QT yang sangat menguasai pasar Australia dan Selandia Baru.
Skye Suites Parramatta sendiri memiliki dua tower. Salah satunya difungsikan sebagai apartemen, dengan nama V Apartment by Crown Group.
Dari total 500-an kamar yang dimiliki, yang dikelola sebagai hotel hanya 72 kamar. Tipe yang ditawarkan mulai dari studio, hingga tipe dengan dua kamar tidur. Harganya berkisar antara AUD 200 hingga AUD 600 per malam.