Bangun Pelabuhan, Pelindo IV Terbitkan Obligasi Rp 5 Triliun

4 Mei 2018 14:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelindo IV. (Foto: Dok. inaport4.co.id)
zoom-in-whitePerbesar
Pelindo IV. (Foto: Dok. inaport4.co.id)
ADVERTISEMENT
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo IV segera menerbitkan obligasi dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 5 triliun paling lambat Juni 2018 mendatang.
ADVERTISEMENT
Dana hasil penerbitan obligasi bakal digunakan untuk refinancing dan investasi pengembangan sejumlah pelabuhan dan peralatan bongkar muat sebagai upaya meningkatkan konektivitas laut.
Direktur Fasilitas & Peralatan Pelindo IV Farid Padang mengatakan, dana obligasi akan diserap secara bertahap dan sesuai kebutuhan. Hal itu dilakukan agar Perseroan tidak terbebani oleh bunga pinjaman.
"Saat ini proses persiapannya sedang berjalan, diharapkan Juni sudah bisa kami launching. Nantinya, tahap awal kita akan pakai Rp 3 triliun, kalau itu sudah terpakai maksimal baru kita tarik lagi Rp 2 triliun," kata Farid dalam keterangannya, Jumat (4/5).
Buruh Angkut Pelabuhan Sunda Kelapa (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Buruh Angkut Pelabuhan Sunda Kelapa (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Pada tahap awal, dana sebanyak Rp 3 triliun akan digunakan untuk kebutuhan refinancing sebesar Rp 1,8 triliun dan sisanya Rp 1,2 triliun akan dipakai Perseroan untuk belanja modal investasi. Rencana perseroan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri BUMN Rini Soemarno.
ADVERTISEMENT
Proyek-proyek yang bakal didanai lewat penerbitan obligasi ini adalah percepatan pembangunan Makassar New Port, pengembangan terminal peti kemas di International Hub Port (IHP) Bitung, Kendari New Port, serta Pelabuhan Pantoloan (Palu). Termasuk juga untuk menambah alat bongkar muat container crane (CC) dan rubbert tyred gantry (RTG) muat di sejumlah pelabuhan.
"Ini akan bisa semakin mendorong akselerasi. Di samping dana obligasi, kami juga telah menyiapkan investasi internal sebesar Rp 3,4 triliun. Kami concern dalam mempercepat konektivitas laut demi mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim," tutup Farid.