Bangun Smelter Ausmelt di Bangka, PT Timah Gelontorkan Rp 1,1 T

27 Agustus 2019 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang Pekerja dari PT Timah sedang mengolah Timah Foto: Facebook/@OfficialTimah
zoom-in-whitePerbesar
Seorang Pekerja dari PT Timah sedang mengolah Timah Foto: Facebook/@OfficialTimah
ADVERTISEMENT
PT Timah Tbk (TINS) menggelontorkan investasi sebesar USD 80 juta atau setara dengan Rp 1,13 triliun untuk mengembangkan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) berteknologi ausmelt di Muntok, Bangka.
ADVERTISEMENT
Dana ini diperoleh dari pembiayaan bank dan penerbitan obligasi. Namun, perseroan saat ini juga tengah melakukan penjajakan refinancing lewat pola kredit dengan Finnvera.
"Persetujuan final nanti akan tergantung mereka verifikasi dulu, khususnya terkait soal isu lingkungan. Mereka sedang menguji apakah teknologi ausmelt ini akan ramah lingkungan tidak merusak," kata Direktur Keuangan PT Timah Tbk, Emil Emindra, saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (27/8).
Dia menyebut, penandatanganan pembiayaan ditarget pada September mendatang. Teknologi Ausmelt merupakan teknologi untuk memproses kadar bijih timah antara 40-50 persen.
"Tahun lalu kami membuat inovasi yaitu teknologi penambangan yang ramah lingkugan. Tahun ini TINS akan meningkatkan kapasitas alat pembersihan untuk menampung bijih timah dari pertambangan rakyat," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, PT Timah juga menjalin kerja sama dengan Badan Teknologi Nuklir Nasional dalam menggarap logam tanah jarang (rare earth). Pihaknya tengah mengkaji masalah keekonomian dari project rare earth tadi.
Menurut Emil, selama ini potensi rare earth cukup besar. Sayangnya, persentase jumlah rare earth perseron masih kecil. "Keberadaannya secara persentase kecil sekali, makanya kami melakukan feasibility study berapa batasan yang bisa memenuhi aspek keekonomiannya," tambahnya.
Sebagai informasi, tahun ini PT Timah menargetkan produksi logam sebesar 60 ribu metrik ton dan mampu meraih laba bersih sebesar Rp 1,2 triliun.