Banjir Diskon di Harbolnas, Konsumen Harus Cerdas

12 Desember 2018 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita berbelanja online. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita berbelanja online. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bagi kalangan pelaku bisnis online, 12 Desember dijadikan momen Hari Belanja Online, atau lazim disingkat Harbolnas. Dalam rangka Harbolnas mereka mempromosikan berbagai diskon.
ADVERTISEMENT
Bagaimana konsumen menyikapi belanja online dalam Harbolnas?
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, berpesan agar konsumen memastikan bahwa diskon yang diberikan adalah diskon yang sesungguhnya, bukan diskon abal-abal dengan cara menaikkan harga lebih dulu.
"Kedua, pastikan bahwa konsumen berinteraksi dengan pelaku belanja online yang kredibel, dengan identitas jelas. Cek reputasinya via mesin mencari bahwa reputasi pedagang online tidak banyak dikomplain konsumen," kata Tulus dalam keterangan tertulis, Rabu (12/12).
Tulus Abadi, ketua pengurus harian YLKI. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tulus Abadi, ketua pengurus harian YLKI. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
Kemudian, pastikan bahwa pelaku pedagang online mempunyai mekanisme penanganan pengaduan yang jelas.
"Sebab salah satu keluhan utama konsumen adalah susahnya konsumen mengakses pengaduan jika produknya mengalami masalah," ujarnya.
"Kepada pelaku pedagang online harus mengedepankan itikad baik dalam bisnis. Jangan jadikan konsumen sebagai obyek untuk pemasaran yang unfair," tegas Tulus.
ADVERTISEMENT
YLKI juga mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Belanja Online.
"Ironis di tengah maraknya digital ekonomi, salah satunya belanja online, tapi regulasi perlindungan konsumennya masih rendah. Padahal pengaduan belanja online masih sangat dominan. Bahkan di YLKI belanja online menjadi rangking tertinggi," tutupnya.