Bank BUMN Tak Ikut Mendanai Inalum untuk Caplok Freeport

18 Juli 2018 23:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana tambang emas Freeport (Foto: REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara Foto)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana tambang emas Freeport (Foto: REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara Foto)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Himpunan Bank Negara (Himbara) sekaligus Direktur Utama BTN Maryono menyatakan, bank-bank BUMN tidak akan ikut memberikan kredit ke PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) untuk mengakuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kami dari BTN tidak akan ikut dalam pembiayaan dalam pengalihan saham Freeport dan 4 bank BUMN juga kemungkinan sama. Tidak ikut dalam pembiayaan," ujar Maryono saat ditemui di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Rabu (18/7).
Sebanyak 11 bank siap memberikan pinjaman dana sebesar USD 3,85 miliar kepada Inalum untuk mencaplok Freeport. Namun, empat bank pelat merah yakni BTN, BRI, BNI, dan Mandiri, tidak termasuk dalam 11 bank itu.
BTN sendiri sejak awal memang tidak diikutsertakan dalam pembiayaan akuisisi saham PT Freeport Indonesia. "BTN tidak diajak, memang BTN tidak akan ikut karena bukan sektor dari pada kita," tegasnya.
Pembiayaan akuisisi saham Freeport akan didominasi oleh bank asing dan swasta. Hal ini dimaksudkan untuk menarik devisa masuk ke Tanah Air.
ADVERTISEMENT
"Ini nanti akan dikonsentrasikan dibiayai oleh bank-bank asing dan bank swasta. Alasannya supaya ada juga uang mengalir dari negara-negara lain, sehingga bisa menambahkan devisa kita," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menegaskan belum ada rencana memberikan utang kepada Inalum untuk mengakuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, ketidaktertarikan perusahaan untuk memberikan pinjaman karena melihat cukup banyak bank swasta dan asing yang menawarkan utang ke Inalum dengan suku bunga yang lebih rendah. Salah satu contohnya MUFG yang berniat menawarkan bunga 4 persen.
“Enggak, karena tawaran dari mereka juga banyak. Makanya (MUFG beri bunga 4%). Sama saja kalau kayak kita nerbitin bond, yang dipilih pasti bunganya yang rendah kan. Kalau kita rasa-rasanya bersaing dengan mereka cukup berat,” kata Baiquni.
ADVERTISEMENT