Bank Dunia Puji Komitmen RI Jadi Tuan Rumah IMF-WB di Tengah Bencana

11 Oktober 2018 9:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (tengah). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (tengah). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bank Dunia mengapresiasi komitmen pemerintah Indonesia yang menjadi tuan rumah di acara Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia (World Bank) di tengah berbagai bencana alam yang menimpa.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin mengucapkan rasa terima kasih ke pemerintah Indonesia atas komitmen mereka menjadi tuan rumah pada pertemuan penting ini di tengah bencana gempa dan tsunami," ujar Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dalam press briefing di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10).
"Saya ingin sampaikan rasa turut berduka saya kepada mereka yang telah kehilangan keluarga, teman, dan kerabat yang mereka cintai," katanya.
Kim juga menjelaskan, dengan menjadi tuan rumah di perhelatan IMF-WB ini, Indonesia menunjukkan pada dunia sebagai negara yang kuat, tahan, dan berkomitmen.
"Dan pertemuan ini adalah menunjukkan bahwa komunitas internasional berdiri bersama rakyat Indonesia di masa sulit ini," katanya.
Bank Dunia sebelumnya juga mendukung pemerintah Indonesia bersama pihak multilateral dan internasional lainnya dalam menghadapi bencana di Indonesia. Indonesia, kata Kim, Indonesia adalah negara tangguh dengan pengalaman dan keahlian mendalam terkait pengelolaan kesiapan, pembiayaan, dan respons bencana alam.
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (kanan). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (kanan). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
"Kami siap memperluas dukungan kami dengan segera meningkatkan kegiatan untuk membangun ketahanan dan memastikan Indonesia mempertahankan trayektori ekonomi positifnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Bank Dunia pun mengusulkan empat paket tanggap bencana di Indonesia. Pertama, penambahan perlindungan sosial dalam membantu mereka yang terdampak langsung bencana di Sulawesi Tengah. Kedua, dana darurat mandiri untuk membangun kembali fasilitas publik yang penting dan aset infrastruktur, termasuk rumah sakit, sekolah, jembatan, jalan kampung, jalan raya, infrastruktur penyedia air bersih, dan penguatan sistem pemantauan dan peringatan dini bencana.
Ketiga, pendanaan terkait rekonstruksi dan rehabilitasi pemukiman dan infrastruktur, serta layanan lingkungan. Keempat, program bantuan teknis untuk mendukung dan memandu seluruh paket.