Bank Mandiri Beberkan Bukti Hoaks Penggelapan Dana Rp 800 Triliun

30 Agustus 2019 12:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, paparkan bukti-bukti hoax terkait transfer dana Rp 800 triliun. Foto: Elsa Toruan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, paparkan bukti-bukti hoax terkait transfer dana Rp 800 triliun. Foto: Elsa Toruan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membeberkan bukti-bukti terkait keanehan dari informasi adanya transfer dana 50 miliar euro atau sekitar Rp 800 triliun dari Barclays Bank. Dana ini dikirim ke salah satu nasabah yang merupakan karyawan dari perusahaan PT Shield Security Solution, Michael Olsson.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, Bank Mandiri dituding Michael telah menghilangkan uangnya. Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas pun membeberkan bukti-bukti bahwa informasi tersebut tidak benar.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, paparkan bukti-bukti hoax terkait transfer dana Rp 800 triliun. Foto: Elsa Toruan/kumparan
Pertama, Rohan menyatakan, WNA asal Swedia itu sudah menanyakan terkait transfer itu pada 1 April 2019 ke Bank Mandiri Cabang Cempaka Mas, Jakarta Pusat.
Selain itu, Olsson juga berkirim surat ke Bank Mandiri pusat untuk menanyakan hal yang sama. Pada 24 April 2019, Bank Mandiri membalas surat bahwa tidak ada transfer dana yang dimaksud.
Tak percaya atas penjelasan itu, Olsson kemudian melakukan somasi kepada Bank Mandiri dengan mengatasnamakan perusahaannya tempat dia bekerja PT Shields Security Solutions. Pada 28 Agustus 2019, Olsson juga melaporkan Bank Mandiri ke polisi.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, paparkan bukti-bukti hoax terkait transfer dana Rp 800 triliun. Foto: Elsa Toruan/kumparan
"Bahwa kita setelah April, kita tanya ke Barclays Bank ada enggak transfer itu. Kita sanpaikan ke debitur tetap tidak percaya. Dia bahkan mengandeng media online dan lapor ke polisi," kata Rohan di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (30/8).
ADVERTISEMENT
Rohan pun menunjukkan balasan email dari pihak Barclays Bank. Isinya, bank tersebut juga mengaku tidak menemukan adanya transfer dana sebesar itu kepada Bank Mandiri. Tidak pula ditemukan jejak transfer sesuai tanggal yang ditanyakan.
"Itu pun dengan kop surat yang bodong. Saya katakan itu bodong. Barclays Bank juga mengatakan kalau itu penipuan dan bohong," tambahnya.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, paparkan bukti-bukti hoax terkait transfer dana Rp 800 triliun. Foto: Elsa Toruan/kumparan
Tak hanya itu, Rohan juga menunjukkan data pribadi Olsson, yang kebetulan juga merupakan nasabah Bank Mandiri. Ternyata Kartu Izin Tinggal Tetap Elektronik (e-KITAP) Olsson sudah tidak berlaku sejak 26 Juli 2018.
"Jadi sudah expired. Enggak tahu dia belum update atau tidak. Tapi data di bank seperti ini. Seharusnya kalau sudah tidak berlaku harusnya update," ucapnya.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, paparkan bukti-bukti hoax terkait transfer dana Rp 800 triliun. Foto: Elsa Toruan/kumparan
Pihaknya juga mencurigai ada keanehan. Rohan menjelaskan, Olsson kembali mempersoalkan transfer hoaks tersebut dengan menggandeng media online yang sebelumnya sudah bermasalah dengan Bank Mandiri. Sebelumnya perusahaan sudah melaporkan sebuah media online yang memberitakan bahwa Bank Mandiri bangkrut.
ADVERTISEMENT
"Itu data-data yang ada di kami seperti itu. Jadi ini bukan sekadar hoaks. Ada sistematika atau benang merah yang perlu diteliti lebih lanjut," tutupnya.