Bank Mandiri Harap Suku Bunga Acuan BI Turun jadi 5,75 Persen

17 Juli 2019 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Keuangan, Panji Irawan di Konfrensi Pers Rapat umum pemegang saham tahunan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di Tower Mandiri, Jakarta, Kamis (16/5). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Keuangan, Panji Irawan di Konfrensi Pers Rapat umum pemegang saham tahunan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di Tower Mandiri, Jakarta, Kamis (16/5). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berharap Bank Indonesia (BI) bisa menurunkan suku bunga acuan atau BI 7 day reverse repo rate pada bulan ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, ruang BI untuk menurunkan suku bunga cukup besar karena kondisi perekonomian Indonesia saat ini cukup stabil.
"Terkait suku bunga memang ada harapan diturunkan 25 bps, karena kemungkinan besar ada penurunan 25 bps oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed)," ungkap Panji di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (17/7).
Panji mengatakan, penurunan suku bunga acuan sebesar 25 bps saja sudah cukup realistis bagi kalangan perbankan.
Apalagi jika bank sentral Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuan, maka ruang BI untuk menurunkan bunga juga akan semakin lebar. Sebab biasanya jika The Fed menurunkan suku bunga, maka kebijakan tersebut akan diikuti oleh bank sentral di berbagai negara termasuk di Asia.
ADVERTISEMENT
Dampaknya pun menurut Panji akan sangat positif bagi perbankan. Menurutnya, pendapatan bunga berpotensi meningkat.
Direktur Keuangan, Panji Irawan di Konfrensi Pers Rapat umum pemegang saham tahunan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di Tower Mandiri, Jakarta, Kamis (16/5). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Prediksi kami penurunan bunga acuan bagus untuk bank. Misalnya dari 6 persen ke 5,75 persen maka special rate di bank akan turun. Dan ini berdampak ke penurunan biaya dana dan pendapatan bunga jadi bagus," ujarnya.
Panji menambahkan, sebelumnya bank sentral memang sudah melonggarkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 0,5 persen dan ini membuat adanya tambahan likuiditas hingga Rp 4 triliun di perseroan.
“Kami juga mengapresiasi kebijakan Bank Indonesia melalui pelonggaran Giro Wajib Minimun (GWM) kemarin karena memberikan ruang yang cukup bagi perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit,” jelasnya.
Sejak Desember 2018 hingga Juni 2019, BI konsisten untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
ADVERTISEMENT