Bank Mandiri Masih Kaji Rencana Akuisisi Bank Permata

5 April 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gatot Trihargo Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gatot Trihargo Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) diisukan bakal mengakuisisi PT Bank Permata Tbk (BNLI). Rencana ini berhembus sejak akhir tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Deputi Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultasi Kementerian BUMN, Gatot Trihargo membenarkan rencana tersebut. Menurut Gatot, saat ini Bank Mandiri masih melakukan kajian atau uji tuntas terkait rencana akuisisi tersebut.
"Ya baru yang ada itu. Kita lagi nunggu hasil dari due diligence (uji tuntas)," ujarnya kepada awak media saat ditemui di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (5/4).
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rohan Hafas, mengatakan perusahaannya memang membuka opsi untuk mengakuisisi bank lain. Tapi, dia belum mau membocorkan namanya, termasuk Permata.
"Belum ada tawaran (ke Permata), belum apa-apa. Kita cuma bilang punya minat, bukan kepada bank tertentu tapi minat akuisisi bank skala menengah," kata dia saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (4/3).
Peluncuran MITA Bank Mandiri. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Kata dia, rencana aksi korporasi ini belum bisa dipublikasikan lantaran belum dimasukkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB). Dia menambahkan, rencana akuisisi ini bakal dimasukkan dalam revisi RBB pada Juni mendatang.
ADVERTISEMENT
Adapun akuisisi bakal dilakukan karena perusahaan kelebihan belanja modal (capital expenditure/capex).
Meski begitu, Rohan mengaku akuisisi ini bisa saja lebih dari satu lembaga. Kata dia, kalau uang perusahaan memungkinkan untuk membeli lebih dari satu perusahaan, kemungkinan itu ada.
Dia juga belum tahu apakah nantinya lembaga keuangan yang diincar itu bakal dimerger, akuisisi, atau yang lainnya. Adapun untuk segmen lembaga keuangan yang bakal diakuisisi, Rohan enggan menjelaskan.
"Kalau cocok, apa saja bisa kan. Mungkin Permata disinggung-singgung ada Standard Charter sebagai pemegang saham mau jual, tapi bukan itu poinnya. Karena kita lebih dulu menyatakan akan cari itu, yang cakep dan murah," jelasnya.