Bank Mandiri Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI di 2019 Capai 5,2 Persen

12 Desember 2018 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (Foto: ANTARA FOTO/ Dhemas Reviyanto)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (Foto: ANTARA FOTO/ Dhemas Reviyanto)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Mandiri memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2019 akan mencapai 5,2 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan target pemerintah. Meski demikian Chief Economist Bank Mandiri Anton Gunawan mengatakan kondisi ekonomi Indonesia tahun depan dianggap lebih bagus dibanding 2018.
ADVERTISEMENT
“Pertumbuhan ekonomi ekspetasi forecast kita kecenderungannya sedikit lebih baik sekitar 5,2 persen tahun depan,” ungkap Anton di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (12/12).
Sedangkan untuk tingkat inflasi tahun depan akan sedikit lebih tinggi yaitu 4 persen. Namun Anton memastikan angka tersebut masih sesuai dengan range yang ditetapkan pemerintah.
Sedangkan untuk defisit neraca perdagangan (current account deficit/CAD), Anton juga optimistis di tahun depan akan membaik. Apalagi di akhir tahun ini, CAD berada di bawah 3 persen dari PDB. Menurutnya CAD di tahun depan akan membaik karena faktor harga komoditas yang flat atau tinggi sedikit.
Senior Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro (kanan) bersama Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan pada outlook ekonomi semester II 2018, Kamis (30/8/2018). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Senior Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro (kanan) bersama Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan pada outlook ekonomi semester II 2018, Kamis (30/8/2018). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Hal tersebut berpotensi untuk mendorong aktivitas ekspor. Selain itu, pemerintah juga telah berupaya menekan laju impor bagi komoditas yang kurang produktif.
ADVERTISEMENT
“Ditambah dengan adanya sentimen yang berubah dari risk on ke risk off, jadi mereka berani untuk ambil risiko lagi, tidak cari safe haven saja, itu membuat kita ada limpahan capital inflow,” ujarnya.
Sehingga secara keseluruhan Anton optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik di tahun depan. Namun Anton juga tidak menampik bahwa risiko lain masih sangat mungkin terjadi.
“Jadi pertumbuhan ekonomi masih relatif baik. Inflasi mungkin meningkat sedikit ke 4 persen, CAD membaik lebih rendah, bank profitabiliitasnya masih baik. Simpulan umumnya kami cenderung melihat 2019 lebih baik daripada 2018. Meski kami tahu risiko masih ada,” tutupnya.