Bank Terbesar ke-3 di AS Ini Akan PHK 26.500 Karyawan

23 September 2018 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wells Fargo (Foto: REUTERS/Jim Young)
zoom-in-whitePerbesar
Wells Fargo (Foto: REUTERS/Jim Young)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perbankan asal Amerika Serikat (AS), Wells Fargo berencana mem-PHK 26.500 karyawan dalam 3 tahun ke depan karena pesatnya perkembangan online banking dan meningkatnya tagihan ke perusahaan setelah munculnya gugatan hukum. Pada tahun 2018, the Banker menyebut Wells Fargo sebagai bank dengan modal inti utama (Tier 1 Capital) terbesar nomor 7 di dunia (USD 178 miliar), atau peringkat ke-3 di AS.
ADVERTISEMENT
CEO Wells Fargo Tim Sloan menegaskan pengurangan karyawan setara dengan 5 hingga 10 persen dari total 265.000 karyawan saat ini.
Bagi Sloan, pilihan nasabah sudah berubah, termasuk makin maraknya adopsi digital banking. Berubahnya industri perbankan sangat berpengaruh terhadap opsi pengurangan karyawan.
"Wells Fargo akan melakukan perubahan dengan skema yang melibatkan anggota tim dan juga kita akan seksama dan transparan serta memberlakukan karyawan yang terkena PHK secara baik," ungkap Sloan dalam keterangannya seperti ditulis CNN Money, Minggu (23/9).
Wells Fargo (Foto: REUTERS/Chris Helgren)
zoom-in-whitePerbesar
Wells Fargo (Foto: REUTERS/Chris Helgren)
Wells Fargo saat ini dalam posisi tertekan sehingga harus mengurangi biaya setelah terkena skandal selama 2 tahun terakhir. Gugatan hukum membuat keuangan Wells Fargo terpangkas. Regulator telah menjatuhkan sanksi berat terhadap perusahaan sehingga memicu meningkatnya biaya kepatuhan dan marketing.
ADVERTISEMENT
Perusahaan melaporkan penurunan laba bersih, penyaluran utang, deposito dan pendapatan, di saat bersamaan biaya yang ditanggung juga meningkat.
Persoalan rekening fiktif yang didorong oleh target penjualan tak rasional memaksa Wells Fargo harus melakukan perombakan mendasar.
Saat ini, Wells Fargo mengekor bank-bank besar di AS yang telah menutup ribuan kantor cabang dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan pada Januari lalu menjelaskan akan menutup 800 kantor cabang di 2020.