Bantu Kurangi Emisi, MRT Bakal Pakai Energi Baru Terbarukan

20 September 2019 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di sekitar MRT Stasiun Dukuh Atas. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di sekitar MRT Stasiun Dukuh Atas. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT MRT Jakarta tampaknya serius ingin berperan besar dalam pengurangan emisi khususnya dari segi transportasi.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama MRT Jakarta William P. Sabandar mengungkapkan keinginannya agar suatu saat kereta yang diberi nama Ratangga ini menggunakan energi baru terbarukan.
“Suatu saat saya ingin melihat MRT itu makainya energi bersih, baru, dan terbarukan. Kalau sekarang kan dengan PLN energi kotor walaupun pakai listrik tapi kan sumbernya datang dari batu bara,” kata William di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (20/9).
William menjelaskan, energi bersih yang dimaksud bisa berasal dari gas dan sebagainya. Sedangkan energi baru terbarukan bisa dari matahari, angin, dan sumber-sumber lain.
Ruangan Mini Information Center yang menyerupai kereta MRT. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Untuk itu, William mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang mengkaji langkah-langkah yang diambil sebelum beralih dari energi listrik batu bara ke energi terbarukan.
Ia mengaku siap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait demi mewujudkan keinginan tersebut. Tidak menutup kemungkinan di fase 2 sudah mulai diterapkan.
ADVERTISEMENT
“Jadi Fase 2 dan fase selanjutnya 3, 4 secara serius MRT Jakarta sedang meng-consider untuk penggunaan energi bersih, baru terbarukan,” ungkap William.
Sebelum mengarah kesana, PT MRT Jakarta dalam upaya mengurangi emisi sudah dimulai dengan menggandeng WWF Indonesia. Dari kerja sama yang dilakukan di Stasiun MRT Lebak Bulus ini akan mendorong masyarakat melestarikan lingkungan.
“Ini bagian kita bersama-sama dengan WWF kita mencoba melihat inisiatif pengurangan emisi. MoU MRT Jakarta dengan WWF tujuannya mendorong upaya pengurangan emisi. Jadi lewat MRT gerakan pengurangan emisi ini akan kita dorong,” tutur William.
Suasana di dalam Stasiun MRT Bunadaran HI. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Masih Dikaji, MRT Fase 2 Bakal Gunakan Energi Baru Terbarukan
MRT Fase 2 secara fisik memang rencananya baru dimulai awal tahun depan, namun berbagai kegiatan seperti lelang sudah mulai dilakukan tahun ini. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mulai ancang-ancang mempersiapkan segala pembangunannya.
ADVERTISEMENT
William mengungkapkan untuk fase 2 dan seterusnya rencananya tidak akan menggunakan listrik dari batu bara. Ia akan mencoba menerapkan listrik yang berasal dari energi terbarukan.
“Jadi fase 2 dan fase selanjutnya 3, 4 secara serius MRT Jakarta sedang meng-consider untuk penggunaan energi bersih, baru, terbarukan,” kata William.
Selain itu, William memastikan, pembangunan MRT fase 2 tidak akan terpengaruh dengan pemindahan ibu kota ke Kalimantan. Ia memastikan semua masih berjalan sesuai rencana.
“Enggak ada (tertunda karena pindah ibu kota). Kita tetap jalan kenceng fase 2, fase 3,” ungkap William.