Bantu Petani Hadapi Garam Impor, Presiden PKS Borong 1 Ton Garam Lokal

13 April 2018 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sohibul Iman di Aksi Bela Rohingya (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sohibul Iman di Aksi Bela Rohingya (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Partai Keadilan Sejahtera Muhamad Sohibul Iman memborong garam petani di Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sebanyak satu ton. Hal itu dilakukan Sohibul dalam kunjungan ke salah satu gudang garam di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Pembelian garam sebanyak satu ton memang tidak ada artinya. Tapi pembelian itu bisa mengurangi dampak kerugian petani, akibat turunnya harga jual garam karena adanya garam impor," kata Sohibul seperti dikutip dari Antara, Jumat (13/4).
Pembelian garam dilakukan pada harga Rp 2.200 per kilogram. Harga garam tersebut, kata dia, sesuai dengan keinginan dari pengepul garam, agar garamnya dibeli secara wajar dan bisa menguntungkan.
Harga garam dari petani setempat mencapai Rp1.600/kg. Tapi ketika akan dijual ke pasaran ternyata sudah merebak garam impor. Sementara harga jual garam impor, katanya, berkisar Rp1.500/kg.
"Jika dijual sesuai harga jual garam impor di pasaran tentu merugikan," ujarnya.
Ilustrasi garam. (Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi garam. (Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah)
Garam yang dibeli itu selanjutnya akan dibagikan kepada masyarakat Desa Pecangaan agar digunakan untuk kepentingan usaha skala rumah tangga, khususnya perajin ikan asin.
ADVERTISEMENT
Sukirno, pengepul garam di Desa Pecangaan mengaku berterima kasih karena garamnya sudah dibeli satu ton. Ia mengakui untuk menjual garam dengan harga menguntungkan memang berat, karena saat ini telah beredar garam impor dengan harga yang lebih murah.
Harga jual garam Rp 2.200/kg, lanjut dia, belum termasuk pembelian karung plastik dan ongkos angkut.
Meskipun laku dijual dengan harga Rp 2.200/kg, katanya, keuntungan yang diperoleh belum maksimal karena belum mempertimbangkan angka penyusutan.