Banyak Dibeli Kaum Muda, Surat Utang RI via Online Laku Hampir Rp 2 T
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, sebanyak 7.642 investor dari berbagai kalangan turut membeli surat utang tersebut, dengan rata-rata volume pemesanan sebesar Rp 252,3 juta. Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu pada SBR002 yang volume pemesanannya sebesar Rp 328,5 juta.
"Ada penurunan yang cukup signifikan karena memang tujuan kami sekarang adalah menjaring investor ritel," ujar Luky di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (28/5).
Adapun 62% investor tersebut memesan di bawah Rp 100 juta, sementara sisanya di atas Rp 100 juta. Berdasarkan segmentasi usia, sebanyak 36,72% investor yang membeli SBR003 itu berusia 25-40 tahun; disusul investor berusia 41-55 tahun sebanyak 31,34%, selanjutnya di atas 55 tahun sebanyak 24.05%, dan di bawah 25 tahun sebanyak 7,9%.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah investor tersebut, sebanyak 5.683 merupakan investor baru yang berusia 25-40 tahun. Angka ini meningkat 106,5% dibandingkan tahun lalu.
"Profesinya yang dominan masih karyawan swasta. Provinsi yang terbesar DKI, Jabar dan Jatim. Tapi Sulbar, Maluku Utara, dan Papua Barat ternyata ada yang membeli secara online," katanya.
Investor sebelumnya bisa memesan SBR003 ini dari Rp 1 juta hingga maksimal Rp 3 miliar dan bisa langsung dibayar melalui bank, e-banking, ataupun ATM.
Kupon atau bunga pada SBR003 ini sebesar 6,8%, lebih tinggi dari rata-rata bunga deposito setahun sebesar 5,6%. Bunga ini didapat dari suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7-day reverse repo rate) ditambah spread tetap sebesar 225 basis points (bps) atau sebesar 2,55%.
ADVERTISEMENT
Kupon tersebut hanya berlaku untuk tiga bulan pertama. Tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo.