Banyak Kabut Asap, Menhub Minta AirNav Hati-hati Berikan Izin Terbang

15 September 2019 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabut asap di Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kabut asap di Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau dan Pulau Kalimantan memberikan dampak ke aktivitas penerbangan. Banyak jadwal penerbangan yang terpaksa ditunda bahkan dibatalkan.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, pun sudah meminta AirNav Indonesia agar berhati-hati memberikan izin terbang ke maskapai.
"Kita memang minta AirNav dan operator AP II hati-hati membaca situasi (penerbangan) dengan rekomendasikan konservatif, artinya pada visibility tertentu pesawat dilarang terbang," ungkap Budi Karya saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Senayan, Minggu (15/9).
Menurut pengamatan yang dilakukan Kementerian Perhubungan, kabut asap di Riau tidak terlalu pekat sehingga tidak mengganggu jarak pandang bagi pilot. Hal yang berbeda justru terjadi di Pulau Kalimantan seperti Sampit dan Pontianak dimana kabut asap masih pekat.
Penumpang di Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan Terlambat Terbang akibat Kabut Asap. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
"Terkini itu di Kalimantan yang lebih parah, Sumatera itu hanya terjadi pagi, dan itu delay (penerbangan). Kalau, Sampit sampai cancel enggak bisa terbang," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Budi Karya juga akan terus memonitor ancaman kabut asap yang dapat mengganggu keselamatan pelayaran. Dia mengimbau para nakhoda yang berlayar agar meningkatkan kewaspadaan dengan memperhatikan jarak pandang.
"Laut belum signifikan, karena kecepatan kapal enggak secepat kapal terbang, jadi visibility tertentu masih bisa dilakukan (pelayaran)," katanya.