news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Banyak LNG Terpaksa Diekspor Gara-gara Batal Dibeli PLN

27 Oktober 2017 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
LNG (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
LNG (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa sampai saat ini terdapat sekitar 20 kargo LNG yang tidak terserap (uncommitted cargoes). 20 kargo LNG tersebut sebenarnya sudah dialokasikan untuk kebutuhan domestik, tapi PLN dan industri dalam negeri batal membelinya.
ADVERTISEMENT
Dirjen Migas Kementerian ESDM, Ego Syahrial, mengungkapkan bahwa salah satu penyebab banyaknya LNG yang tak terjual di dalam negeri adalah menurunnya permintaan PLN.
Tahun lalu, PLN hanya menyerap 75% LNG yang dialokasikan. Tahun ini, baru 85% dari alokasi saja yang sudah dibeli PLN. LNG yang tidak terserap di dalam negeri itu terpaksa dijual ke luar negeri lewat spot market.
"Dua tahun terakhir memang serapan dari PLN turun. 2016 kalau tidak salah 75%, 2017 baru 85%. Jadi ada yang tidak terserap, ada yang harus dilempar ke spot," kata Ego dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (27/10).
LNG (Foto: REUTERS/Desmond Boylan)
zoom-in-whitePerbesar
LNG (Foto: REUTERS/Desmond Boylan)
Untuk menekan angka uncommitted cargo, baru-baru ini Menteri ESDM Ignasius Jonan pergi ke Jepang untuk mencari pembeli gas.
ADVERTISEMENT
"Kemarin Pak Menteri ke Jepang menghindari adanya spot kargo. Jadi dalam rangka antisipasi. Pada saat bersamaan kita minta PLN melakukan penyerapan dengan baik," katanya.
Masalah lain yang menyebabkan banyak LNG tak terserap adalah kurangnya infrastruktur gas di dalam negeri. Banyak industri yang membutuhkan gas tapi tak bisa menikmatinya karena kurangnya ketersediaan infrastruktur untuk transportasi gas.
"Infrastruktur gas belum banyak tersedia. Pak Menteri sudah minta PGN selain bangun pipa juga pikirkan teknologi," tutup Ego.