Banyak Maling Listrik, PLN Kehilangan Rp 10 Triliun per Tahun

24 April 2018 21:23 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut PLN Sofyan Basir (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut PLN Sofyan Basir (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) mengaku kehilangan Rp 10 triliun per tahun akibat pencurian listrik. Pencurian itu terjadi mulai dari rumah tangga hingga di sektor industri.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PLN, Sofyan Basyir, mengatakan perusahaan bahkan menemukan ada dua industri yang berhasil mencuri listrik dari kabel PLN sebesar Rp 300 miliar.
"Tolonglah, para pengusaha, industri, dan perumahan, untuk tidak lakukan pencurian lagi. Tahu angka (kerugiannya) sekitar berapa? Bisa di atas Rp 10 triliun pencurian itu per tahun," kata Sofyan usai Rapat Dengar Pendapat di Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (24/4).
Untuk memberantas pencurian yang masif ini, Sofyan mengaku sudah menurunkan ribuan auditor ke lapangan dan memeriksa ke rumah-rumah. PLN juga membawa kasus ini ke ranah hukum.
Selain itu, untuk meminimalkan pencurian, PLN akan meningkatkan proteksi lewat penggunaan teknologi. Saat ini, PLN tengah berupaya menggganti meteran-meteran listrik dengan smart meter yang bekerja secara online realtime. Hanya saja masih terkendala harga.
ADVERTISEMENT
"Lumayan mahal meteran yang bolak-balik itu. Kita kontrolnya dari kantor. Kita lagi mengarah ke sana," ucap Sofyan.
Sofyan mengungkapkan, dengan smart meter ini PLN bisa mengetahui berapa konsumsi tiap rumah per bulannya dan mengungkapkan rumah mana yang nakal mencuri listrik. Dia mencurigai banyak juga rumah mewah yang mencuri listrik.
Kata Sofyan, terjadinya pencurian listrik bukan karena kurangnya pengawasan, tapi pencurian biasanya dilakukan oleh orang bergantian. Adapun untuk lokasi paling banyak terjadi pencurian listrik, terdapat di beberapa kota industri seperti di Jakarta, Surabaya, dan Tangerang.