Bappenas: Manfaat Infrastruktur Tak Hanya untuk Jangka Pendek

12 Agustus 2019 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perkembangan pembangunan Tol Krian-Legundi-Manyar di Jawa Timur yang ditargetkan rampung akhir 2019. Foto: Dok. Kementerian PUPR
zoom-in-whitePerbesar
Perkembangan pembangunan Tol Krian-Legundi-Manyar di Jawa Timur yang ditargetkan rampung akhir 2019. Foto: Dok. Kementerian PUPR
ADVERTISEMENT
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menyoroti efisiensi dalam belanja negara. Bambang meminta belanja negara tidak hanya sekadar menjalankan operasional pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Ia mengharapkan alokasi belanja dalam APBN bisa membantu menggerakkan perekonomian. Meski begitu, Bambang mengakui ada belanja yang tidak bisa secara tiba-tiba langsung memberikan manfaat kepada masyarakat, salah satunya infrastruktur.
“Belanja infrastruktur sendiri, harus dilakukan karena kekurangan infrastruktur. Kalau kita lihat, data dari daya dorong belanja infrastruktur itu relatif tinggi. Artinya sektor konstruksi langsung terdampak dari belanja infrastruktur,” kata Bambang di Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Senin (12/8).
“Tapi pertumbuhannya relatif rendah dibanding dengan negara satu kawasan, karena apa yang kita bangun masih kalah cepat,” tambahnya.
Namun, Kepala Bappenas ini menegaskan salah satu tujuan pembangunan infrastruktur bukan hanya dilihat saat ini saja, melainkan jangka panjang. Untuk itu, ia memastikan pembangunan infrastruktur akan tetap mendapat perhatian utama dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Poinnya, infrastruktur tetap jadi prioritas. Memang infrastruktur tidak bisa dilihat saat ini, dinilai menengah panjang. Kenapa peduli menengah panjang? Kalau mau peduli pada bangsa, tidak hanya generasi sekarang tapi menengah dan panjang bahkan next generation,” ujar Bambang.
Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
Bappenas memandang sudah banyak infrastruktur yang dibangun pemerintah, tetapi bukan berarti anggaran belanja di bidang infrastruktur langsung dikurangi. Sebab, kata Bambang, masih banyak daerah yang tertinggal secara infrastruktur seperti Papua, Maluku, bahkan di Banten.
Meski begitu, Bambang tidak mau pembangunan infrastruktur hanya untuk jalan jadi mulus dan mempercepat laju kendaraan bermotor. Ia menuturkan belanja infrastruktur harus tetap memikirkan dampak ekonomi bagi masyarakat.
“Di sisi lain, di sekitarnya, terlihat apakah harga komoditas jadi lebih rendah, inflasi lebih rendah, dan apakah harga jual dari komoditas petani meningkat dengan jalan tersebut. Dan apakah kawasan industri jadi muncul dengan jalan tersebut,” tutur Bambang.
ADVERTISEMENT
“Jangan terjebak pada pendekatan mikro. Belanja modal jadi perhatian, dengan belanja modal, dampak ekonomi semakin besar tapi tetap harus hati-hati,” lanjutnya.