Bayar Saham Pertagas Rp 20 Triliun, PGN Pastikan Kas Perusahaan Aman

11 Januari 2019 18:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Perusahaan Gas Negara (PGN). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perusahaan Gas Negara (PGN). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN‎ memastikan arus kas perusahaan tetap aman setelah melakukan akuisisi 51 persen saham Pertagas dan anak usahanya, Pertagas Niaga pada Jumat , 28 Desember 2018.
ADVERTISEMENT
Dalam membeli 51 persen atau 2.591 lembar saham Pertagas dan Pertagas Niaga, PGN harus membayar Rp 20,18 triliun‎. Adapun pembayaran 51 persen saham Pertagas dan anak usahanya dilakukan 2 tahap.
Tahap pertama sebesar 50 persen dari total harga pembelian sebesar Rp 10,09 triliun memakai skema pembayaran tunai. Untuk tahap kedua, PGN akan menerbitkan Promissory Note sebesar 50 persen dari harga pembelian.
"Men‎genai akuisisi cash pembayaran kemarin sebesar 50 persen tidak mengganggu keuangan PGN," kata Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (11/1).
Dia menambahkan, sebanyak 50 persen pembayaran ‎atas 51 persen saham Pertagas dan anak usahanya melalui skema tunai telah melalui pertimbangan yang matang, sehingga ke depan hal itu diyakini tidak akan menjadi masalah.
Press conference Investor and Analyst Meeting PGN. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Press conference Investor and Analyst Meeting PGN. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
"‎Kami sudah memperhitungkan dengan matang transaksi itu, iya tidak (akan menjadi masalah)," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Setelah 51 persen saham Pertagas dan anak usahanya kini telah‎ dimiliki PGN, pihaknya akan mengevaluasi manajemen eks anak usaha Pertamina itu. Jika kinerja manajemen Pertagas dan Pertagas Niaga buruk, PGN akan mengganti.
"Artinya manajemen Pertagas yang sudah diangkat RUPS waktu itu kita akan review sesuai penunjukkan. Kalau dalam review kinerjanya jelek, tentu ada pengganti," kata Gigih.
PGN mencatat, saat ini kas perusahaan mencapai USD 500 juta.‎ ‎Adapun akuisisi 51 persen saham Pertagas dan anak usahanya itu merupakan salah satu rangkaian dari proses pembentukan holding BUMN Minyak dan Gas Bumi (Migas).