BCA Akan Terapkan Pembayaran Berbasis QR Code di Desa Wisata

22 September 2018 19:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penggunaan pembayaran GoPay via QR code. (Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penggunaan pembayaran GoPay via QR code. (Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berencana menerapkan sistem pembayaran nontunai menggunakan teknologi pemindaian berbasis Quick Response Code (QR-code) di desa wisata yang dibinanya. Sejauh ini, BCA telah membina 12 desa wisata yang tersebar di Jawa, Sumatera dan Belitung.
ADVERTISEMENT
Vice President Transaction Banking Product Development BCA Fera Agustina menjelaskan, rencana itu muncul karena sekarang sebagian masyarakat mulai beralih cashless dan bergantung pada handphone dalam melakukan pembayaran.
“Ke depan QR-code itu akan jadi transaksi nasabah di desa wisata, enggak perlu bawa dompet, cukup pakai mobile phone,” ujarnya dalam jumpa media di Desa Beji, Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta, Sabtu (22/9).
Fera mengatakan, saat ini BCA telah memasang mesin Electronic Data Capture (EDC) di desa wisata yang binaannya, yakni Goa Pindul Gunungkidul. Menurut dia, pemasangan mesin EDC itu terbukti meningkatkan transaksi.
Desa Binaan BCA, wanawisata Goa Pindul Gunungkidul. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Desa Binaan BCA, wanawisata Goa Pindul Gunungkidul. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
“Kata mereka tadi wisatawan biasanya tidak membawa uang banyak. Ketika bisa membayar pakai EDC, wisatawan mengeluarkan uangnya lebih banyak,” papar Fera.
ADVERTISEMENT
Saat disinggung mengenai waktu penerapan pembayaran melalui QR-code di desa wisata, dia menyebut hal tersebut masih dikaji. Ketika memang terbukti dibutuhkan, maka pihaknya segera merancang sistem pembayaran itu.
Ketua Karang Taruna Wirawisata Goa Pindul Yudan Hermawan mengungkapkan, sebelum EDC dipasang, belanja wisatawan hanya berkisar Rp 100 ribu untuk membeli souvenir maupun makanan. Setelah EDC dipasang, belanja wisatawan meningkat.
“Sebelumnya belanjanya hanya Rp 100 ribu, tapi EDC dipasang bisa Rp 1 juta. Ya karena pasti mereka pergi ke wisata ini tidak bawa uang banyak, apalagi di dekat sini belum ada ATM,” ucap Yudan.