news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BCA Buka Suara soal Rencana Kerja Sama dengan WeChat dan Alipay

15 Januari 2019 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur, BCA Jahja Setiaatmadja. (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur, BCA Jahja Setiaatmadja. (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), kini giliran PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang menyatakan bakal menjalin kerja sama dengan dua perusahaan teknologi pembayaran asal Tiongkok, yaitu Alipay dan WeChat.
ADVERTISEMENT
Saat dikonfirmasi, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja tidak menampik bahwa saat ini tim internalnya tengah melakukan penjajakan lebih jauh.
"Tim saya udah ada pembicaraan pembicaraan," ungkap Jahja di The Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Selasa (15/1).
Sebuah toko di Denpasar, Bali, menerima transaksi dengan WeChat Pay (tengah) seperti ditunjukkan di bagian kasir. (Foto: Wendiyanto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah toko di Denpasar, Bali, menerima transaksi dengan WeChat Pay (tengah) seperti ditunjukkan di bagian kasir. (Foto: Wendiyanto/kumparan)
Jahja menjelaskan, untuk berekspansi ke Indonesia, Alipay dan WeChat selaku issuer membutuhkan acquirer atau pihak yang dapat memproses data uang elektronik. Dengan kata lain, Alipay dan We Chat membutuhkan jasa BCA untuk bisa mengakomodasi jika ada transaksi yang dilakukan di Indonesia. Transaksi yang dimaksud berasal dari para wisatawan China yang berkunjung ke Indonesia.
"Acquirer itu kan belum punya network besar. Maka mereka minta supaya kita bisa sediakan agar traveller-traveller China bisa menggunakan WeChat dan Alipay. Itu yang kami lagi godok internal," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Jahja menyatakan, sejatinya untuk rencana ini pihaknya mengaku siap berperan sebagai acquirer bagi kedua perusahaan teknologi tersebut. Sebab menurut Jahja, rencana tersebut bisa turut mendongkrak jumlah transaksi khususnya dari wisatawan China.
"Sebenarnya kita sebagai acquirer tidak ada kerugiannya toh. Itu nambah transaksi dari traveller dari sana," tegasnya.