Bea Cukai Akan Cek Buku Impor di Big Bad Wolf

2 Maret 2019 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pilihan buku anak di Big Bad Wolf Foto: Johanes Hutabarat/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pilihan buku anak di Big Bad Wolf Foto: Johanes Hutabarat/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan memeriksa ketentuan impor di pameran buku Big Bad Wolf (BBW) Book Sale 2019. Hal ini karena harga buku-buku impor yang dijual dinilai terlalu murah.
ADVERTISEMENT
BBW Book Sale adalah pameran buku yang berlangsung selama 11 hari, dari 1-11 Maret 2019 di International Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan. Pameran ini berlangsung selama 24 jam setiap harinya.
Kepala Subdirektorat Jenderal (Kasubdit) Humas Bea Cukai Kemenkeu Deni Surjantoro mengatakan, jika tujuan BBW hanya sekadar pameran, seharusnya buku-buku yang ada di acara tersebut tak boleh dijual. Jika ingin menjual buku impor, maka BBW harus menaati ketentuan kepabeanan untuk buku impor.
Sebab dalam defisnisi bea cukai, barang yang ada dalam pameran masuk dalam kategori impor sementara, yaitu pemasukan barang impor ke dalam daerah pabean Indonesia yang akan diekspor kembali dalam jangka waktu tertentu. Untuk impor sementara ini, importir berhak mendapatkan sejumlah fasilitas impor, seperti pembebasan bea masuk.
ADVERTISEMENT
"Kalau dia pameran, artinya untuk pameran saja, dipajang, enggak cuma buku ya kategorinya, tapi semua barang yang masuk kategori impor sementara, dia mendapatkan pembebasan bea masuk. Tapi ada kategorinya barangnya untuk apa," ujar Deni kepada kumparan, Sabtu (2/3).
Sementara yang dilakukan BBW adalah pameran yang menjual sejumlah buku, termasuk buku impor, dengan harga miring. Deni bilang, untuk menjual buku impor juga harus menaati ketentuan impor dari DJBC, seperti pengenaan bea masuk, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penghasilan (PPh).
Antrean pembayaran Big Bad Wolf Foto: Johanes Hutabarat/kumparan
Namun untuk impor buku ilmu pengetahuan, seperti buku pelajaran umum, pelajaran agama, dan kitab suci, pemerintah membebaskan tarif bea masuk, PPN, dan PPh. Hal ini berdasarkan Surat Edaran (SE) Dirjen Bea Cukai Nomor 16 Tahun 2013 tentang Penegasan Pelayanan Importasi Buku Ilmu Pengetahuan.
ADVERTISEMENT
"Kalau dia menjual buku impor, maka ya harus menaati aturan importasi yang ada, bayar bea masuk, PPN, PPh. Tapi ada memang yang tarifnya nol untuk buku pengetahuan," jelasnya.
Deni pun memastikan dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengecek ketentuan impor buku yang ada di BBW. "Makanya nanti kita cek kenapa bisa murah banget harganya, bukunya apa saja, lewat mana pengirimannya, apa lewat barang kiriman, nanti akan ada tim pengawasan," tegasnya.
Berdasarkan penelusuran kumparan, harga buku impor yang dijual BBW memang relatif murah jika dibandingkan dengan toko buku yang khusus menjual buku impor.
Sebagai contoh, buku biografi Steve Jobs yang ditulis Walter Isaacson dijual seharga Rp 75.000, ini juga tertera di laman resmi BBW (bigbadwolfbooks.com). Sementara di Periplus (www.periplus.com) harga buku tersebut dijual seharga Rp 494.000 (paperback).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, buku biografi The Beatles karya Hunter Davies dijual di BBW hanya Rp 110.000, sementara di Periplus sebesar Rp 493.000 (paperback).