Bea Cukai Optimistis Tahun Depan Cukai Plastik Bisa Diterapkan

Ilustrasi kantong plastik. (Foto: Pixabay)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan optimistis pengenaan cukai plastik bisa mulai diterapkan pada tahun depan. Saat ini, aturan terkait kebijakan tersebut masih terus dirumuskan.

Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi, mengatakan pihaknya masih terus melakukan komunikasi dengan kementerian dan lembaga terkait soal kebijakan pengenaan cukai plastik.

"Kalau lihat antusiasme masyarakat, kemudian pembicaraan yang kita lakukan melalui panitia antar kementerian, kita tentunya optimis (tahun depan)," kata Heru saat ditemui di Kantor Pusat Bea Cukai di Jakarta Timur, Selasa (27/11).

Menurut Heru, beberapa kementerian yang terlibat dalam perumusan kebijakan tersebut antara lain Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Maritim.

"Jadi semuanya nanti tentunya akan diputuskan melalui keputusan pemerintah yang ada dua tahapannya. Tahap pertama adalah kita perlu berkonsultasi dengan komisi XI. Kami lihat sudah banyak pandangan yang sangat positif dari komisi XI," ujarnya.

Tahapan kedua adalah pembahasan antara pemerintah dalam penyusulan Peraturan Pemerintah paralel dengan konsultasi dengan komsisi XI. Menurut Heru, Rancangan PP tersebut saat ini sekarang statusnya antar Peraturan Antar Kementerian (PAK).

Heru mengaku dalam pembahasan ada berbagai kendala yang dihadapi, antara lain terkait masih ada pengusaha yang merasa keberatan dengan rencana kebijakan cukai plastik. Selain itu subtitusi komponen plastik yang nantinya masih mempertimbangkan dengan biaya.

"Banyak hal secara teknis yang harus dibicarakan ya bagaimana misalnya kalau ini disetujui, bagaimana kita bisa membantu mengalihkan produsen yang lama ini mereka masih mengandalkan penghasilan dari kantong plastik yang tidak ramah menjadi ramah. itu termasuk roadmap yang akan kita siapkan," ujarnya.

Heru menegaskan jangan sampai kebijakan penerapan cukai plastik yang mempertimbangkan aspek lingkungan, di sisi lain tidak memikirkan dampak ekonomi yang ditimbulkan.

"Pemerintah harus memikirkan semuanya, baik lingkungan yang lebih bagus, tapi pengusaha yang sekarang mengendalikan hidupnya dari penghasilan kantong plastik bisa tetap survive, tapi tidak lagi memproduksi barang yang tak ramah lingkungan itu," Jelasnya.