Bea Cukai Tambah Tiga Laboratorium Satelit dan Mobile

18 Desember 2017 12:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi (Foto:  Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan kembali menambah laboratorium satelit dari Balai Pengujian dan Identifikasi Barang (BPIB). Penambahan tiga laboratorium satelit dan tiga mobile laboratorium berada di Tanjung Emas, Merak, dan Bandar Lampung.
ADVERTISEMENT
Pengadaan laboratorium satelit dan tiga mobile laboratorium tersebut agar proses pelayanan pengujian dan identifikasi barang ekspor impor lebih cepat. Pengujian yang tepat dan akurat diharapkan dapat memberi kepastian penetapan tarif pos guna menetapkan besaran Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI).
"Biasanya perlu waktu karena barang dari sini harus dikirim dulu ke Jakarta. Ini tentu bisa terjadi kerusakan, kurang ideal. Untuk itu tiga lab bisa memberikan pelayanan yang lebih baik," kata Dirjen Bea Cukai, Heru Pambudi, saat peresmian laboratorium di Kantor Bea Cukai Tanjung Emas, Semarang, Senin (18/12).
Isi dari laboratorium Bea Cukai (Foto:  Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Isi dari laboratorium Bea Cukai (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Dengan adanya tambahan laboratorium, waktu pelayanan bisa dihemat 2 hingga 5 hari. Saat ini Bea Cukai memiliki tiga BPIB di Jakarta, Medan, dan Surabaya yang terakreditasi ISO 17025 : 2008, serta tiga laboratorium satelit yang telah mendukung tugas dan fungsi Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Soekarno-Hatta, dan Dumai.
ADVERTISEMENT
Selain berperan dalam membantu pengujian dan identifikasi barang, BPIB juga berperan dalam upaya penggagalan penyelundupan mulai dari narkotika hingga penggagalan ekspor ilegal mutiara budidaya laut, dan penyelundupan berlian.
“BPIB telah berperan dalam menggagalkan ekspor ilegal mutiara senilai Rp45 Miliar, dan perhiasan berlian senilai Rp2 Miliar,” ujar Heru.
Bea Cukai Semarang (Foto:  Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bea Cukai Semarang (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Khusus untuk narkotika, BPIB juga telah berperan dalam mengidentifikasi berbagai jenis narkotika dan New Psychoactive Substance (NPS). Sepanjang 2017, BPIB telah melakukan pengujian terhadap 99 jenis narkotika. Selama ini, laboratorium satelit BPIB juga telah melakukan pengujian terhadap 29 jenis narkotika.
Heru mengatakan dalam dua tahun ke depan akan dibangun 17 laboratorium satelit tambahan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Dengan laboratorium satelit yang direncanakan tersebar di wilayah Indonesia diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna jasa Bea Cukai akan kebutuhan pengujian laboratorium guna mendukung setiap kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas kepabeanan dan cukai,” ujarnya.
ADVERTISEMENT