BEI: Jumlah Investor Saham 1,4 Juta, 75 Persen Berasal dari Jawa

20 Juli 2018 12:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto bersama komunitas  investor saham pemula. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama komunitas investor saham pemula. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menggenjot semakin banyak investor yang masuk ke pasar modal dalam negeri. Hingga akhir tahun, BEI menargetkan pertumbuhan jumlah investor bisa mencapai 25 persen. Hingga pertengahan Juli, jumlah investor yang tercatat dalam Single Investor Identification (SID) sekitar 1,4 juta.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi, selama ini paling banyak investor di pasar modal didominasi dari investor yang berasal dari Pulau Jawa. Kini, BEI juga tengah aktif menggenjot investor yang berasal dari daerah terluar.
"Sekarang di luar Jawa perkembangannya sangat siginifikan, tiga tahun lalu kita catat perbandingan Jawa dengan luar Jawa itu 81 persen berbanding 19 persen," kata Hasan saat ditemui di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (20/7).
Sejumlah pengunjung memotret pencatatan saham. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengunjung memotret pencatatan saham. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Namun, kata Hasan, jumlah investor yang berasal dari luar Jawa pun belakangan ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan.
"Jawa udah 75 persen jadi proporsinya menurun, sementara luar Jawa meningkat jadi 25 persen. Tapi itu bukan Jawa turun secara jumlah secara proporsi turun. Sebenarnya dua-duanya naik tapi percepatan pertumbuhan luar Jawa itu ternyata lebih cepat dibandingkan pertumbuhan investor di Jawa," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Hasan, selama ini investor yang berasal dari luar Jawa didominasi oleh investor yang berasal dari ibu kota provinsi. Kali ini, BEI pun bekerja sama dengan Provinsi Bangka Belitung untuk membangun galeri investasi berbasis syariah guna mendorong jumlah investor daerah khususnya di wilayah Bangka Belitung.
"Luar Jawa memang masih didominasi oleh ibu kota provinsi. Kita mencatatkan Sumatera menjadi kota terbesar kedua, Kalimantan, lalu Sulawesi," jelas Hasan.