BEI Telah Terima Penjelasan HERO soal Penutupan Gerai Giant

Pengunjung berbelanja di Supermarket Giant Ekspres Mampang Prapatan, Jakarta, Minggu (23/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menerima penjelasan dari manajemen PT Hero Supermarket Tbk (HERO) terkait aksi korporasi berupa penutupan sejumlah gerai Giant. HERO merupakan perusahaan yang memiliki dan mengelola gerai ritel modern Giant di Indonesia. Seperti diketahui, Hero akan menutup gerai Giant pada 28 Juli 2019 mendatang.

"Hero sudah jawab. Itu adalah kebijakan manajemen yang saya sampaikan kemarin bahwa manajemen sudah sepatutnya lakukan review terhadap kegiatan operasi," ungkap Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna di Gedung BEI, Jakarta, Senin (1/7).

Menurut Nyoman, proses review atau peninjauan kembali yang dilakukan oleh manajemen sudah tepat. Sebab dengan adanya review maka perseroan dapat menentukan gerai mana yang kegiatan bisnisnya bisa berlanjut ataupun yang harus dihentikan.

Ke depannya pihak BEI akan memantau kinerja dari HERO setelah adanya penutupan tersebut. Dengan adanya penutupan beberapa gerai Giant, Nyoman berharap hal tersebut menjadi langkah yang bijak agar kinerja perseroan bisa lebih baik lagi.

“Yang penting kita lihat ke depannya adalah upaya mereka memperbaiki performance mereka," ujarnya.

Sebelumnya, manajemen HERO diketahui telah memberikan jawaban atas permintaan penjelasan dari pihak Bursa. Dalam klarifikasi tersebut, manajemen HERO mengakui bahwa perseroan tengah melakukan transformasi bisnis yang berdampak pada penutupan beberapa toko.

Perseroan juga membenarkan bahwa Giant akan menutup 6 toko pada tanggal 28 Juli 2019.

“Ini bukanlah suatu hal yang mudah tapi perlu dilakukan guna merespons cepatnya perubahan perilaku konsumen,” tulis Direktur HERO Handrianus Wahyu Trikusumo dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Senin (1/7).

Menurutnya, perseroan sedang melakukan perbaikan dan pembaharuan beberapa toko Giant lainnya dengan tujuan menghasilkan bisnis yang kuat dan berkelanjutan di masa depan. Perseroan pun tetap berkomitmen untuk mengembangkan bisnis jangka panjang di Indonesia.

“Penyelarasan kembali ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan perseroan yang berubah dengan cepat dan untuk menjaga bisnis di masa depan,” tandasnya.