Beli Kopi di Starbucks, Kini Konsumen Harus Bayar Cangkirnya

9 Januari 2018 8:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Starbucks coffee (Foto: Instagram @starbucks)
zoom-in-whitePerbesar
Starbucks coffee (Foto: Instagram @starbucks)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kedai kopi ternama Starbucks baru saja mengumumkan pengenaan biaya, untuk setiap cangkir kopi sekali pakai bagi pelanggannya. Akankah hal ini menurunkan minat konsumen untuk membeli kopi Starbucks?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Inc, pengenaan biaya tambahan yang didorong oleh isu lingkungan itu, bisa jadi dipandang absurd. Namun kenyataannya, hampir semua konsumen datang ke kedai kopi memesan minuman dengan cangkir sekali pakai. Setelahnya cangkir itu dibuang begitu saja, tanpa upaya daur ulang.
Kabar buruknya, tak mudah mendaur ulang cangkir yang mengandung lapisan plastik di bagian dalamnya itu. Starbucks memahami isu lingkungan itu, hingga menawarkan diskon 25 penny (0,25 pounds), bagi pelanggan yang membawa gelas atau botol sendiri.
Sayangnya, promo itu hampir tak direspons. Kini Starbucks mengenakan bayaran 5 penny untuk setiap cangkir kopi sekali pakai. Sebuah angka yang kecil, namun bukan tak mungkin ada konsumen yang mengalikannya untuk pembelian kopi selama seminggu atau bahkan sebulan.
ADVERTISEMENT
Untuk tahap awal, aturan yang akan diberlakukan pada Februari ini, dikenakan bagi konsumen di 25 gerai yang ada di London. Bukan tak mungkin, aturan ini akan diperluas ke gerai Starbucks di seluruh dunia. Pasalnya, di Amerika Serikat saja, Starbucks disebut menghasilkan 4 miliar sampah cangkir kopi sekali pakai dalam setahun.
Suasana di Starbucks (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Starbucks (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
Seperti dilaporkan BBC, anggota parlemen Inggris mendorong pengenaan pajak 25 penny untuk setiap cangkir kopi sekali pakai. Ini karena dalam setahun, Inggris menghasilkan 2,5 miliar sampah cangkir kopi yang tak didaur ulang.
Parlemen Inggris bahkan meminta pemerintah memberlakukan larangan total penggunaan cangkir kopi sekali pakai, pada 2023.