Benarkah Utang adalah Hal yang Sangat Buruk?

27 September 2019 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-ilustrasi berutang Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-ilustrasi berutang Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Salah satu nasihat finansial yang seringkali diutarakan orang tua adalah perlunya menghindari utang. Utang selalu diasosiasikan sebagai sesuatu yang buruk, sebagai sumber masalah, dan sesuatu yang negatif.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, utang tidak terpisahkan dari hidup manusia. Kebutuhan hidup yang terus meningkat membuat produk utang semakin banyak peminat. Hal ini menandakan utang tak selamanya buruk.
Ya, jika digunakan dengan lebih bijak, berutang justru dapat memberi manfaat. Contoh berutang yang bijak adalah berutang untuk membeli barang guna menunjang pekerjaan. Contoh lainnya adalah berutang untuk mengembangkan bisnis atau usaha. Utang yang memberikan manfaat seperti contoh-contoh tersebut disebut utang produktif.
Secara umum, utang dibedakan menjadi dua jenis menurut tujuannya, yaitu utang produktif dan utang konsumtif. Apa bedanya?
Utang produktif
com-ilustrasi entrepreneur Foto: Shutterstock
Utang bisa dikatakan produktif jika digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Misalnya berutang untuk modal usaha, berutang untuk merenovasi rumah, serta berutang untuk membeli barang penunjang pekerjaan seperti laptop, tablet, dan lainnya. Yakinlah dengan penggunaan pinjaman untuk kebutuhan produktif maka tidak akan membebani dan membuat hidup anda #LebihDariIni
ADVERTISEMENT
Utang Konsumtif
com-Ilustrasi mencuci motor Foto: Shutterstock
Berbeda dengan utang produktif, utang konsumtif dipakai untuk konsumsi. Misalnya membeli gadget baru. Meski begitu, utang ini bisa berubah produktif ketika gadget tersebut dimanfaatkan untuk sarana komunikasi berbisnis atau berjualan sehingga komunikasi pekerjaan jadi mudah. Dalam kasus ini, kredit gadget baru termasuk produktif. Sebab, pinjaman digunakan untuk mendatangkan penghasilan.
Contoh lain utang konsumtif adalah membeli kendaraan bermotor. Namun utang ini pun bisa menjelma menjadi utang produktif, asalkan kendaraan itu digunakan untuk bekerja. Misalnya, untuk menjadi sopir ojek/taksi online. Membeli motor baru dapat membuat penumpang merasa lebih nyaman. Adanya penghasilan tambahan dari aktivitas tersebut menandakan utang yang diambil bukanlah utang konsumtif.
Sejatinya, perbedaan utang produktif dan utang konsumtif bukan terletak dari jenis barangnya tapi dilihat dari tujuan utang tersebut. Berutang bisa produktif, tapi bisa juga konsumtif kalau utang hanya digunakan untuk memenuhi keinginan.
ADVERTISEMENT
Berutang bukan sesuatu yang buruk, asal Anda #PilihPakeYakin penyedia seperti Finmas yang tidak akan membebani Anda.
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Finmas.