Berburu Dana di Pasar Modal, Cara Baru Biayai Produksi Film

7 Agustus 2018 14:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MD Pictures yang resmi melantai di BEI, Jakarta, Selasa (7/8). (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
MD Pictures yang resmi melantai di BEI, Jakarta, Selasa (7/8). (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT MD Pictures Tbk resmi tercatat sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema Initial Public Offering (IPO). Perusahaan yang bergerak di bidang usaha studio perfilman melepas 1,3 miliar saham dan meraup dana sebesar Rp 274,63 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama MD Picture Manoj Punjabi mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan bisnis, salah satunya membuat perusahaan patungan (joint venture) dengan dua perusahaan asal Korea Selatan dan China. Investasi awalnya USD 5 juta atau Rp 71,50 miliar (Kurs Rp 14.300/USD).
“Sekarang dananya sudah ada. Baru kemarin saya ke China untuk tanda tangan. Sekarang udah mulai persiapan,” kata Manoj di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (7/8).
Kedua perusahaan tersebut adalah Studio Invictus dari Korea Selatan dan Xing Xing Studio dari China. Menurut dia, dalam JV tersebut kepemilikan porsi saham bakal dibagi sama rata kepada ketiga perusahaan JV.
Menurut Manoj, sejak awal pihaknya memang sudah menargetkan bahwa dana IPO tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis khususnya dalam produksi film. Dengan masuknya dana segar, Manoj mengaku pihaknya jauh lebih confidence untuk memproduksi film-film yang lebih baik.
Ilustrasi syuting di alam terbuka (Foto: dok Yuzu)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi syuting di alam terbuka (Foto: dok Yuzu)
Manoj menjelaskan melalui JV tersebut pihaknya menargetkan dapat memproduksi satu film dengan hak rilis milik Korea Selatan. MD Pictures juga menargetkan bisa memasarkan film produksinya di China. Manoj mengatakan rencananya produksi film tersebut bakal dilakukan tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Itu permulaan bahwa kita akan produksi film di Indonesia. Saya buka jaringan, bisa tembus dalam satu dua tahun kita bisa produksi dengan China di sana. Itu sesuatu yang saya udah enggak limitasi juga. Mau partner sama siapapun mau join sama siapapun kami udah siap, kami punya dananya,” ujar Manoj.
Selama ini, dalam setahun MD Pictures rata-rata memproduksi 12 hingga 15 film. Masing-masing film membutuhkan dana investasi sekitar Rp 7 miliar hingga Rp 25 miliar bergantung dari jenis film dan seberapa besar promosi yang dilakukan.
Menurut Manoj, dengan melantai di bursa efek, pihaknya ingin lebih menunjukkan kepada masyarakat bahwa industri film memiliki nilai yang cukup besar. “Ini jadi benchmark buat industri film. Sekarang ada value-nya. Kita bisa bawa ke next level. Industri film ini sudah serius,” katanya.
ADVERTISEMENT