Beredar Surat Dirut Garuda soal Kargo JNE, Ini Penjelasan Manajemen

10 Februari 2019 20:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kargo. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kargo. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah surat elektronik (e-mail) berisi tentang PT Garuda Indonesia yang tidak lagi melayani pengiriman barang atau kargo kepada PT JNE beredar. Dalam pesan yang tersebar di grup WhatsApp, isi pesan tersebut berasal dari Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara.
ADVERTISEMENT
Dalam surat itu, tertulis bahwa per 7 Februari 2019 mulai pukul 22:00 WIB, tidak melayani pengiriman barang atau kargo ke PT JNE lagi dikarenakan yang bersangkutan dalam waktu belakangan ini sering melakukan pemberitaan negatif kepada GA Group sebagai maskapai nasional di media massa sehingga menimbulkan kisruh secara skala nasional. Isi surat itu ditujukan kepada seseorang bernama Iqbal.
Terkait hal ini, manajemen Garuda buka suara. Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan email Ari Askhara kemungkinan dibobol orang yang tidak bertanggung jawab. Lalu, isinya tersebut sengaja disebarluaskan.
"Mungkin dan sepertinya di-hack dan sengaja dibocorkan. Saya enggak bisa pastikan dan komentar lebih lanjut ya," kata Ikhsan saat dihubungi kumparan, Minggu (10/2).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia‎ (Asperindo) mengeluhkan kenaikan tarif surat muatan udara (SMU). Sebab ada maskapai yang menaikan biaya kargo mencapai 300 persen, dihitung sejak pertengahan tahun lalu.
Asperindo menyatakan, kenaikan biaya paling tinggi dilakukan PT Garuda Indonesia. Maskapai milik BUMN tersebut sudah menaikkan tarif kargo pesawat sebanyak 6 kali sejak Juni 2018.
Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Untuk mengkonfirmasi soal surat dari Garuda tersebut, kumparan juga sudah menghubungi Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi. Namun, hingga berita ini ditulis belum ada jawaban dari Feriadi yang juga merupakan Ketua Umum Asperindo tersebut.
Dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (8/2), Asperindo mengatakan telah bertemu dengan pihak maskapai terkait kesalahpahaman yang terjadi. Kedua pihak sepakat telah menyelesaikan hal tersebut dengan solusi yang menguntungkan bersama.
ADVERTISEMENT
Pertemuan dengan maskapai dimaksudkan untuk mengklarifikasi beberapa isu yang berkembang dalam kerja sama perusahaan kargo dan maskapai. Isu tersebut dinilai kurang tepat dan kurang kondusif bagi semua pihak dan stakeholder.
Feriadi mengaku Asperindo beserta seluruh anggotatidak pernah menyatakan penghentian pengiriman kargo lewat maskapai penerbangan, dan maskapai juga menyatakan tidak pernah secara resmi menyetop pengiriman barang/kargo dari seluruh anggota Asperindo.
“Melalui kesempatan penjelasan ini, kami menganggap bahwa tidak lagi terdapat kesalahpahaman antara ASPERINDO dan seluruh anggotanya dengan maskapai. Selain itu, Asperindo juga paham atas segala keputusan bisnis yang diambil oleh pihak maskapai serta masing masing pihak untuk keberlangsungan bisnis dan industri kargo secara jangka panjang”, kata dia.